20.45
Terdengar suara gelak tawa Mbak Nadia dan Mas Angga di ruang keluarga. Tapi begitu aku masuk, mereka langsung diam.
"Udah santai aja. Sisil ndak baper kok" aku mengambil kacang di meja dan mengupasnya "lanjutin aja"
Mereka menatapku, kemudian saling memandang.
Wahhh, perasaanku nggak enak nih
😁😁 bakalan diapain aku 😥 mana pahlawanku udah pergi lagi 😪Mas Angga menarik pergelangan tanganku hingga aku jatuh di pangkuannya.
"Sayang, adek aku udah gede ya. Perasaan dulu masih kecil"
Aku numbuh kali 😪
Aku mencoba bangkit dari pangkuan Mas Angga "Mas, ada istri juga. Cemburu ntar"
Mulut Mbak Nadia penuh dengan kacang "hemm, adek sendiri di cemburuin"
"Inget nggak dulu? Mas sering marahin kamu"
Aku menyahutnya "Wahhh sering banget Mas, maka dari itu saking galaknya sebutan Mas Macan cocok buat Mas sandang"
Mas Angga langsung menyerang ku dengan menciumi pipiku bertubi - tubi.
Bonus banget 😂 Meskipun umurnya sudah menginjak kepala tiga, tapi pesona Mas Angga tidak berubah sedari dulu. Tetep ganteng 😎 apalagi di tambah dengan janggu tipisnya itu 😱 wuihh geli banget ketika menyentuh pipiku 🙊 untung Mas Teguh nggak punya 🙈
"Mas, ihhh apaan sih. Udah gede juga masih perlakuan aku kayak anak balita"
"Sayang, dia udah punya suami. Posisi kamu digantikan sama Teguh. Dan hanya Teguh yang berhak atas Sisil. Kakaknya kalah deh"
"Meskipun Sisil udah dewasa dia tetep adek kecil Mas" Mas Angga mengacak rambutku dengan kasar
"Udah ah, Sisil mau pergi dulu. Kalian lanjutkan hahahaaaha ria kalian"
"Masa kita hahahaaha sendiri" jawab Mbak Nadia sambil mengangkat alisnya ke Mas Angga
Ehhhh 😩😩
Mereka berdua menyerang ku dengan menggelitiki ku
"udah, aduhh...." aku meronta
"Ayahhhhh" teriakku
Tak lama Bunda datang
"Nadia Angga, berhenti! Kasian adek kamu" tegur Bunda
"Kalian ini, ada - ada saja kelakuannya" timpal Ayah
Mereka berdua berdiri dan aku bangun dari gelesotan dilantai 😪
"Bunda, tadii adek lihat aku sama Nadia lagi hahaha ria. Ehh dia muncul, ikut nimbrung, terus suruh lanjutin lagi hahahaa rianya. Salah sendiri ikut nimbrung, jadi kita bertiga hahahaha bersama" jelas Mas Angga
Aku bergelayut di lengan Ayah "Ayah... lihat tu Mas Angga. Mentang - mentang Mas ndak ada Mas Teguh bully Sisil habis - habisan"
Mas Angga melempar kulit kacang ke mukaku "yeay ngadu, ngadu kadal ijo ya nanti"
"Yang boleh panggil Mas Teguh dengan panggilan kadal ijo itu hanya aku. Siapapun dilarang menerikannya" ucapku dengan tegas dan cepat. Tapi jelas kurasa 😁😂
"Kadal ijo ku" celetuk Mas Angga
Aku melepas sendal yang aku pakai dan ku lemparkan ke arah Mas Angga. Tapi gagal, Mas Angga lebih dahulu sigap
Aku siap mengambil langkah seribu
"Dek awas! Ad..." suara Mbak Nadia terputus
BUG!!!
Tubuhku terpental ke lantai, kepalaku pusing.
Mas Angga tertawa dengan bangganya
"Mbak udah bilang tadi"
"Ayah.... Siapa yang naruh tiang disini?" aku mengelus keningku "sakitt.... kenapa tiang ini ada di tengah jalan"
"Sisil, tiangnya nggak salah. Dari Mas Angga sampai kamu belum ada, ini tiang udah berdiri disini"
Mbak Nadia datang membawa baskom dan handuk kecil. Ya kompres dingin, untuk mengurangi rasa nyeri dan bengkak di kening ku.
"Di tolongin my angel kan? siapa dulu nih suaminya" ujar Mas Angga
"Sayang, udah diem. Ulah kamu ini, sisil jadi begini"
Aku beranjak dari dudukku, menarik telinga Mas Angga sampai dia meringis kesakitan.
"Tarik terus Dek" seru Mbak Nadia
Hahaha 😂 Malah di dukung 🔥
22.00
Aku menatap langit - langit kamarku. Aku tidak dapat tidur
"Hemm serasa ada yang kurang"
Aku menoleh ke sebelahku, baiklah hanya ada bantal dan guling 😴
TAK ADA KEHIDUPAN DI SEBELAHKU 😪😞
Heee 😳
Sebentar....
Aku lupa 🙇
Kadal Ijo ❤
22.04
Ping!
Udah sampai belum?Sepuluh menit
Lima belas menit
Centang satu 😩
😴😴
Lama kali 😪😪
Online dong 😘
Kangen nih 💕😍
22.45
Data seluler
Mati😴😴😴
Ulalaa ✌😅
Teguh kemana nih???
Seharusnya udah datang dari tadi. Tapi nggak ngabari 😪
Lupa mungkin ✌
Huee, Teguh ingatannya kuat thor 😒
Ada yang tau teguh kemana rimbanya??
Kalian kantongin?? Kalian culik ya??
Huaaa 😩 padahal author duluan yang punya niat buat culik Bang Teguh 💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Kapten
Romance#Tersedia di google play store / play book# (Series 1 & 2) "Bersabarlah menungguku kembali di setiap tugasku, akan ku hadiahkan sebuah pertemuan sebagai buah penantianmu" -Lettu Teguh Prayogo- "Laksanakan tugasmu, sebagaimana bentuk pengabdianmu. P...