#1

108K 462 7
                                    

"Hahahahaha"

"hahahahaha"

"hahahahaha"

Begitulah kira-kira suara 4 orang yang sedang berbincang di coffee shop,, oh tidak bukan suara orang berbincang, lebih tepatnya suara 4 orang yang lagi tertawa geli.

5 menit berlalu pelayan menghampiri 4 pria tersebut sambil menyodorkan nampan berisi gelas yang masih mengepul asap

"3 hot cappucino dan 1 hot chocolate" Ucap pelayan itu dengan senyum manisnya.

"Thankyou cantik" Ucap Reza dengan senyum tak kalah manis.

"Sama-sama Pak Reza" Balasnya singkat sambil berjalan masuk.

Aaah ya,, dia Thalia si pelayan Coffee shop di daerah perkantoran ternama. Namanya sudah dikenal beberapa karyawan karena sikap ramahnya.
Enak dong? Siapa bilang? Keramahan Thalia kadang berujung pada mulut-mulut jail yang hanya ingin menggoda. Salah satunya Reza Mahesa.

Meninggalkan meja tempat 4 pria yang sedang berbincang Thalia melanjutkan pekerjaannya yaitu mengantar minuman dan makanan ke beberapa meja yang tersisa.

"Niel, menurut lo Thalia itu cantik ga?" Tanya Reza dengan wajah meminta jawaban.

"Yah Za, ko lu kepikiran sih nanya ke Daniel? Daniel itu Homo" Ucap Joan sambil tertawa geli.

"Eh lo pada sembarangan, kasian temen gue lo bully, Daniel itu ga Homo bro. Cuma gak bisa aja bedain mana laki mana cewe" Tawa Joshua memecah keheningan di coffee shop tempat Thalia bekerja.

Daniel hanya diam saat ketiga temannya membully nya sampai tertawa geli, ia terus memandang Thalia dari kejauhan dan sesekali tersenyum pada Thalia.

Thalia pun melakukan hal yang sama, melihat Daniel memandangnya dan tersenyum padanya, Thalia sesekali tersenyum lalu memandang sisi lain saat teman Daniel memperhatikan mereka berdua.

Tepat sekali. Reza, Joan dan Joshua kebingungan melihat tingkah mereka berdua. Seorang Daniel manusia dingin yang tak pernah senyum pada wanita manapun kecuali wanita itu sudah dikenalnya beberapa tahun dan ini malah tersenyum pada Thalia.

"Niel, ada yang lo ga ceritain ke kita tentang lo dan Thalia?" Tanya Reza penasaran.

"menurut lo?" Ucap Daniel kembali bertanya.

"Wah, jangan jangan lo sama Thalia ada sesuatu ya Niel?" Tanya Joshua tak kalah penasaran.

"Za, tadi lo nanya gue kan? Thalia itu cantik apa engga?" Tanya Daniel sambil terus memandang Thalia.

"Yes, dan menurut lo cantik ga?"

"Cantik ko, cantik banget malah" Ucap Daniel santai.

3 pasang mata tertuju pada Daniel, ini bukan Daniel yang mereka kenal. Tidak biasanya Daniel memuji wanita dengan gamblang. Bahkan mereka tak pernah mendengar Daniel memuji wanita lain selain ibunya sendiri.

"Udah ah males gue ngobrol sama kalian, gua balik ke kantor dulu" Ucap Daniel sambil menaruh uang di atas meja dan lalu pergi meninggalkan 3 temannya yang masih terpaku menatapnya bingung.

***

Beepp.. Beeepp

📩 ⏩ Aku di depan, cepetan kesini aku kangen mau peluk kamu.

Thalia tersenyum melihat isi pesan itu, Thalia bergegas merapikan pakaiannya lalu pergi meninggalkan Coffee shopnya yang memang sudah jamnya untuk tutup.

Ekspresi riang menghiasi wajah Thalia saat melihat mobil yang sedang menunggunya sudah terparkir rapi di depan Coffee shopnya.

Pria yang sedari tadi menunggunya dimobil langsung membuka pintu lalu mendekap Thalia dengan sangat erat.

She Is Just For MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang