The House

35 10 14
                                    

Did U See Me? | ©DimasKent | General | Psychology | Oneshoot

"Did u see me, Sir?"

***

Kata orang-orang, rumah di ujung belokan itu berhantu. Rumah angker, sebutan rumah itu dari warga sekitar. Selalu gelap saat siang dan malam, tidak memiliki lampu ataupun penerang lainnya. Konon, setiap yang memasuki rumah itu, tidak akan bisa kembali lagi. Hanya saja, tubuhnya ditemukan berada di depan rumah itu setelah seminggu kemudian dengan keadaan tidak bernyawa.

Ada seorang pemuda, bernama Park Jimin di sana, ia adalah kunci rumah tersebut. Maka dari itu, ia tidak memiliki ketakutan apa pun dari rumah itu, hanya saja ia sering merasa kesal karena keberanian yang ia punya, tidak bisa ia gunakan untuk memasuki rumah itu karena dilarang oleh istrinya yang ada di rumah.

Hari ini, ia dan temannya yang selalu membersihkan halaman rumah itu, bersiap-siap memasuki rumah itu untuk mengecek bahaya apa yang ada di dalamnya. Dengan sebuah tongkat kasti sebagai pegangan, Jimin dan temannya yang bernama Yoongi itu memasuki rumah gelap tersebut.

Bau amis menusuk auditori, sedikit membuat Jimin dan Yoongi terbatuk. "Bau apa ini?" tanya Yoongi.

Jimin menggeleng dan menunjuk ke sebuah ruangan, "Di sana selalu ada sebuah bayangan yang bergerak dan bau ini pun juga berasal darinya. Kita harus bisa mengecek lebih dalam, kau nyalakan saja lampu itu." Jimin berjalan diikuti dengan Yoongi di belakangnya.

Bau amis itu sekarang tercampur dengan bau busuk, Jimin merasa pusing dengan aroma yang dihirupnya. Ia berjalan perlahan walaupun pusing melanda dan tetap memfokuskan matanya.

There's so difference than i see it in front of this house, batin Jimin. Ia berjalan memasuki sebuah ruangan yang penuh dengan peti mati, ada satu peti yang terbuka dan menampakan sebuah mayat yang membusuk.

"Astaga! Yoon, cepat keluar dan lapor pada sekitar, ada mayat di dalam sini!" perintah Jimin tegas. Yoongi mengangguk dan berlari keluar rumah itu, meninggalkan Jimin sendiri yang mengecek mayat itu.

Jimin memeriksa kulit mayat itu. Dingin, berarti mayat ini sudah lama di sini, batinnya. Ia mengecek beberapa lebam yang terdapat di tubuh mayat itu, luka bakar dan luka bekas pukulan.

BRAK!

Tiba-tiba sebuah sangkar besi yang besar jatuh dari atas, memerangkap Jimin di dalamnya. Jimin langsung menghentikan kegiatannya dan langsung menggerakkan sangkar itu. Terlalu berat sampai Jimin tidak kuat menggesernya.

"Sial! Aku dijebak," gumamnya marah. Ia langsung mengedarkan pandangannya ke seluruh sisi ruangan.

Hening yang dirasa, hanya embusan napas yang terdengar. Ia kembali mencoba mendorong sangkar itu, tubuhnya lelah terus berjongkok di dalam sangkar. Ia menendang bahkan memukul sangkar itu dengan tongkat kasti yang dibawanya.

Tuk ... Tuk ...

Ketukan langkah kaki terdengar di telinganya. Bayangan dari tungkai itu terus bergerak mendekati Jimin seolah menyadarkan bahwa bahaya sedang mendekatinya. Jimin terus memukul sangkar itu dan bunyi nyaring dari pukulan terus menggema seisi ruangan.

Ketukan itu terhenti, bersama dengan jeda Jimin yang mengambil napas dalam-dalam. Ia kembali menatap ke sekeliling, bayangan yang tadi mendekatinya ternyata hilang. Hingga ...

"Did u see me, Sir?"

Jimin menoleh dan membelalak menatap wajah membusuk yang sangat dekat di depannya, bersama dengan dirinya yang berada di dalam sangkar.

Itu Yoongi, dengan wajah rusak penuh dengan darah dan nanah, yang menyeringai jahat ke Jimin.

"Kau lah targetku, Jim."

THE END

Did You See Me? [PJM] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang