Hari Kebersihan

1.7K 37 0
                                    

Hari ini, negeri Kora-Kora sedang sibuk. Semua kurcaci membawa alat kebersihan seperti pengky, sapu dan sabit. Ya, hari ini adalah Hari Kebersihan.

Kurcaci Rhey sejak tadi sudah mulai bersih-bersih di sekitar rumahnya. Dicabutinya rumput liar di sekitar pagar. Tiba-tiba ia mendengar suara dengkuran.

"Kebiasaan nih Gio! Jam segini belum bangun," ujarnya geleng-geleng kepala menatap rumah sebelah.

"Ayo semuanya bersihkan rumah masing-masing! Setelah itu, kita akan membersihkan tempat-tempat umum supaya kita tetap sehat! Yang ikut bersih-bersih hati ini, akan mendapat hadiah cokelat lezat dari toko Tuan Chou!" teriak kurcaci Rikon memberi semangat dengan pengeras suara.

"Hore!" semua berteriak gembira mendengar itu, tak terkecuali Rhey.

Setelah membersihkan seluruh bagian rumah bercat hijau miliknya, Rhey masih mendengar dengkuran Gio tetangganya.

"Gio! Gio, bangun!" Rhey mengetuk keras pintu rumah Gio. Namun Gio tak bergerak sedikitpun.

Rhey tahu betul jika Gio sangat suka makan cokelat. Maka ia pun membuka pintu dan masuk membangunkan sahabatnya itu.

"Gio, ayo bangun! Hari ini adalah hari kebersihan, kamu harus bersih-bersih rumahmu!" katanya sambil melirik bagian dalam rumah Gio yang kotor oleh sampah dan debu.

"Jangan ganggu aku!" Gio menghardik dan tidur lagi.

"Gio, kamu tak akan dapat cokelat lezat Tuan Chou jika tak ikut bersih-bersih hari ini!" Rhey masih membujuk kurcaci berambut biru itu.

"Aku tak peduli!" Gio membalikkan badannya dan langsung terlelap lagi.

Rhey berdiri dan berjalan keluar. "Aku sudah mengingatkan kamu ya Gio," katanya sambil bergegas ke lapangan sepakbola.

Di sana telah ramai oleh para kurcaci yang sedang membersihkan lapangan.
"Rhey, ayo bersihkan rumput di sebelah sana!" ujar Kurcaci Rikon begitu melihat Rhey datang.
"Gio mana?" katanya lagi.
"Gio spertinya sakit," kata Rhey berbohong.
"Oh, kalau sakit biarlah dia istirahat."
Rhey mengangguk dan langsung membabat ilalang di pinggir lapangan tempat mereka bermain bola itu.

Selesai membersihkan seluruh kota, semua kurcaci berkumpul. Tuan Chou membagikan cokelat lezat dan minuman dingin dari buah-buahan segar. Semua antusias makan dan minum setelah capek bekerja.

"Ini aku titipkan dua cokelat dan satu botol minuman untuk Gio, Rhey. Aku tahu, Gio sangat suka cokelat madu dan blueberry. Semoga dia lekas sehat kembali," kata Tuan Chou sambil tersenyum.

Sedikit ragu, Rhey menerima cokelat dan minuman itu.
"Terima kasih, Tuan Chou. Aku akan memberikannya pada Gio." Rhey langsung pulang dan menghampiri Gio yanh masih tidur.

"Gio, ini sudah siang. Apa kamu tidak lapar?" kata Rhey sambil menggoyangakn lengan Gio.
"Hoaaam ... ada apa Rhey?! Ganggu terus! Mau tidur kek, mau makan kek terserah aku. Hmmm ... ada harum cokelat nih." Gio mengendus-endus ke dekat Rhey duduk.

"Ini cokelat dan minuman dari Tuan Chou. Terpaksa aku berbohong kalau kamu sakit. Aku tak ingin kamu dapat masalah," kata Rhey pelan.

"Kamu memang sahabatku yang paling baik, Rhey," kata Gio semringah sambil langsung mengambil dan makan cokelat  panjang itu.
Selesai makan dua cokelat, Gio meminum minuman sari buah dan melemparkan bekasnya sembarangan.
"Gio, lihatlah sekelilingmu. Sampah dimana-mana. Jika kamu begini terus, kamu akan sakit."

"Kamu cerewet kayak dokter Fin jika ceramah kaya gitu, Rhey. Sudah sana pulang aku mau tidur lagi." Gio menarik selimut birunya dan langsung terlelap lagi.

Rhey hanya geleng-geleng kepala dan pulang.

Menjelang tidur, Rhey kaget mendengar teriakan. Itu suara Gio.

"Ada apa, Gio?" kata Rhey panik. Kurcaci lain berdiri di luar pintu rumah Gio dengan khawatir.
"Perutku sakit, Rhey. Sakit banget! Aww!" Gio meringis dengan wajah penuh keringat.

"Tolong panggilkan dokter Fin!" Teriak Rhey pada teman-teman kurcaci di luar rumah.
Tak berapa lama dokter Fin datang.
"Gio terkena infeksi saluran pencernaan. Ini akibat kurang menjaga kebersihan. Dia tidak cuci tangan sebelum tidur, tidak mandi, tidak mencuci tangan setelah buang air besar dan tidak menjaga kebersihan rumah," ucap dokter Fin setelah selesai memeriksa keadaan Gio.
"Ayo teman-teman, kita bersihkan rumah Gio bersama-sama supaya cepat sehat. Gio sebaiknya tiduran dulu di rumah Rhey," kata Kurcaci Rikon yang juga datang.

Gio menatap dari jendela rumah Rhey ke arah rumahnya yang dibersihkan teman-temannya. 

"Teman-teman, aku minta maaf telah merepotkan kalian," kata Gio setelah semua temannya akan berpamitan. Wajahnya begitu murung.
"Sama-sama, Gio. Itulah pentingnya kerjasama dan teman," jawab Rikon tersenyum.
"Tapi, sebetulnya aku telah bersalah. Rhey terpaksa harus berbohong karena aku malas ikut Hari Kebersihan hari ini. Maafkan aku, aku menyesal." Gio menunduk.

Semua kurcaci terperangah dan langsung menatap Rhey.
"Maafkan aku, Tuan Rikon. Aku sangat menyayangi Gio, tapi caraku salah ternyata." Rhey pun menunduk.

"Hari ini Gio dan Rhey telah mendapatkan akibatnya. Semoga setelah kejadian hari ini, kalian berdua akan saling menasehati dan bersama-sama menjaga kebersihan. Karena jika kita tidak bersih, dapat terserang penyakit seperti Gio. Kita doakan Gio cepat sehat bersama-sama. Setelah sehat, Gio harus menjalankan hukumannya karena telah malas dan tidak ikut Hari  Kebersihan. Gio dibantu Rhey harus membersihkan kebun cokelat Tuan Chou!" ucap Rikon.
"Wah aku suka bermain di kebun cokelat Tuan Chou. Baiklah aku akan melakukannya!"

Semua tersenyum menatap Gio.

Fairy Tales (Kumpulan Dongeng Anak)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang