Pesta Musim Panas

1.9K 67 1
                                    

Peri Leena sedang asyik memeriksa pohon cokelatnya ketika Ratu Peri datang.
"Leena, pesta musim panas aku ingin kamu yang menggelarnya!" titah Ratu.
"Benarkah? Aku ... aku hanya peri cokelat yang bekerja di kebun, Ratu. Sepertinya aku tak bisa Ratu." Leena menunduk. Ia memang merasa tak berbakat menyelenggarakan pesta.
"Leena lihat aku! Kamu harus mencobanya. Jika belum pernah mencoba, kamu tak akan tahu kemampuanmu."
"Tapi ... kalau jelek bagaimana, Ratu? Teman-teman pasti akan kecewa."
"Makanya kamu harus mencoba. Jangan menyerah dulu, hanya kamu sendiri yang belum pernah mencoba. Aku yakin kamu bisa!"

Leena tampak berpikir. "Baiklah Ratu, aku akan mencobanya," katanya pelan.
"Begitu dong! Tunjukkan bahwa kamu bisa, Leena!" Ratu Peri tersenyum sambil menepuk pundak Leena.

Ratu pun meninggalkan Leena yang tampak khawatir dan bingung.
Ini kali pertama ia mendapat tugas istimewa itu. Ia harus membuktikan kalau peri cokelat pun mampu menggelar pesta musim panas istimewa seperti kata Ratu peri tadi.

Kabar tentang peri cokelat yang mendapat tugas menggelar pesta musim panas segera terdengar oleh peri-peri lain.
"Si Kikuk Cokelat? Nggak salah? Memangnya apa yang dia bisa lakukan? Pasti pestanya tak akan istimewa!" ujar Peri bunga.
"Iya benar, mendengarnya aja sudah nggak semangat!" timpal Peri Hujan.

Leena tahu betul semua peri pasti menyangsikan kecakapannya dalam menyelenggarakan pesta. Ia bahkan dijuluki Peri Kikuk. Namun sebuah ide mnghampirinya. Ia terbang secepatnya menuju perbatasan hutan.

"Rici, bantulah aku. Kau tahu, aku peri biasa yang tak pandai menyelenggarakan pesta mewah seperti peri lain." Leena mendatangi rumah Kurcaci Rici sahabatnya dan menceritakan semua.
"Maafkan aku Leena. Apa yang bisa kami lakukan sementara kaum kalian saja mengaggap kami bodoh." Rici menunduk. Di benaknya kebingungan, satu sisi ia menyayangi peri cokelat yang selalu membantunya. Namun ia sadar, ia dan saudaranya hanya kurcaci yang dianggap bodoh oleh kaum peri.

"Jangan lihat mereka, lihatlah aku. Aku sangat menyayangi kalian semua. Dan, aku yakin kalian adalah sahabatku yang istimewa." Leena menatap Kurcaci Rici dan saudaranya yang berjumlah sembilan orang.

"Baiklah Leena, apa rencanamu?"

"Aku ingin membuat pesta musim panas dengan tema manis karena aku adalah peri cokelat dan mungkin dingin untuk meminimalisir cuaca panas, Rici. Bagaimana menurutmu?"

"Hmm ... manis dan dingin?" Kurcaci Rici tampak berpikir keras. Beberapa menit kemudian, ruang tengah rumah Kurcaci Rici dan saudaranya hening. Semua berpikir keras.

"Aku ada ide! Salju!" Teriak Kurcaci Rici.
"Salju? Ceritakan padaku idemu itu!" Leena menatap Rici dengan mata berbinar. Ia hapal kalau temannya itu selalu memiliki ide brilian.
Kurcaci Rici membisikkan sesuatu ke telinga Leena. Mata peri cokelat itu kian bersinar dan tersenyum mengembang.

Leena dibantu Kurcaci Rici dan teman-temannya menyiapkan dan menyebabarkan undangan pesta Musim Panas. Tak seperti biasa, kali ini tempat untuk pesta di perbatasan negeri peri hutan dan negeri peri musim dingin.

Tibalah waktu pesta. Semua peri yang datang memakai gaun warna-warni sesusai dengan dresscode yang ditetapkan.
Tabuhan musik dari para kurcaci yang berdandan ala pemain orkestra itu terdengar begitu meriah. Tak ada satu pun peri yang tak terpana pada pemandangan pesta itu. Leena dibantu kurcaci menghias tempat pesta itu dengan sentuhan salju. Hujan salju buatan yang disemburkan oleh alat penghancur es menambah suasana bak pesta musim dingin.
"Wah asyiknya ada salju!" Teriak peri Buah sambil sibuk terbang menangkap butir-butir kecil salju.

Bukan itu saja, makanan didominasi oleh cokelat lezat buatan Peri Cokelat. Di tengah meja, berdiri sebuah patung yang terbuat dari cokelat. Itu adalah miniatur ratu peri yang sangat mereka cintai. Seluruh tempat pesta di kelilingi oleh pohon yang terbuat dari cokelat. Lantainya adalah perpaduan antara tiga warna, cokelat putih dan pink yang kesemuanya terbuat dari cokelat beku.

"Ini sangat keren, Leena. Aku sangat menyukai pesta ini. Aku juga mulai menyukai para kurcaci lucu itu! Aku tak mengira mereka berbakat juga!" Teriak Ratu Peri disela hentakan musik yang membuat semua peri menggoyangkan tubuhnya.

Peri Cokelat tersenyum bahagia melihat semua orang menikmati pestanya.

*****

Bagaimana dengan cerita ini, kawan? hehe... Terima kasih vote nya🙏🙏

Fairy Tales (Kumpulan Dongeng Anak)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang