Bantuan Adrian

76 5 0
                                    

Setelah kejadian itu sedikit demi sedikit sikap usil adrian ke afika mulai sedikit berkurang,buktinya hari ini ia rela bangun pagi pagi karena ingin membuat kejutan besar buat okta beserta ekor-ekornya.
06.25
Suasana sekolah masih sepi,adrian mulai menjalankan rencananya yakni memasang beberapa foto perbuatan okta kepada afika di mading umum.
"Selamat malu kak okta"gumam adrian beserta senyuman devilnya

07.00
Para siswa telah berdatangan dan mulai berkerumun di depan mading umum,melihat beberapa foto yang telah dipasang oleh adrian.
Dasar senior tak berperikemanusiaan.
Astagah aku kira kak okta itu baik.
Tega amat kak okta buat fika kayak gini.
Wajah aja cantik tapi sikapnya Astagah NAJIS.
Dan masih banyak lagi komentar pedas yang dikeluarkan oleh beberapa siswa dan siswi didepan mading tersebut,bahkan okta dan ekor-ekornya pun telah masuk diruangan yang menurut siswa termasuk ruangan keramat yakni ruang BK,bahkan sebelum masuk ruangan itu okta sedikit syok ntah siapa yang melaporkannya,dan ia sangat yakin kalo gak ada satupun org yang melihatnya.
Bu Desi selaku pembina BK sedang menyidang okta dan kawan2 serta afika selaku korban.
"Nak fika coba kamu jelaskan dulu peristiwa yg kemarin kamu alami ketika dibully oleh okta,dan kamu okta tetap diam" afika mengangguk sedangkan okta tak bergeming sama sekali.

Flashback on
"Loh kenapa kayak buru buru gitu?"tanya puput
"Duh gue kebelet pipis kalian duluan aja baliknya soalnya gue dijemput ama supir ayah"ucap afika kemudian berlari menuju toilet.
Okta and the gengs melihat afika berlari menuju toilet,ia menggunakan kesempatan ini tuk menjalankan rencananya

"Huft akhirnya aman,lega,"gumam afika yg sedang membasuh wajahnya di westafel setelah buang air kecil.

"Wow,wow,woow lihat pemirsa bocah ingusan yg sok pemberani ini lagi basuh wajahnya yg sok polos ini"ucap okta

"Khmm,eh nenek sihir ups salah maksud gue kakak kita ketemu lagi jodoh kali yah"balas afika

"gak usah sok akrab deh"balas okta

Afika hanya tersenyum seakan akan senyumannya itu mengejek.

"Liv,loh bawakan peralatan tempur kita?"tanya okta

"Jelas lah okta,ya kali gue lupa"jawab oliv

Afika tertegun melihat okta mengeluarkan gunting dari tas olivia.

"Kamu nggak usah khawatir afika gue nggak sampai bunuh kamu kok"ucap okta yg seakan akan tau isi pikiran afika

"Kalian mau apa??"tanya afika

"Oliv,dita kalian pegang tangan bocah ini,dan kamu clara tutup pintu sialan itu."perintah okta

"Siap bos"jawab mereka

"Kalian berhenti atau gue teriak nih"ancam afika

"Uhh teriak aja sayang sampai suara loh habis gak akan ada yg nolongin kamu"balas okta kemudian menggunting baju dan rok afika,setelah itu ia menyiram tubuh afika hingga basah kuyup.

"Ini baru permulaan afika kalo loh masih berani dekati andi lihat aja apa yg akan gue perbuat"Bisik okta diteliga afika

Afika hanya mendengus kesal.

"Sekarang loh benar benar mirip cabe"ejek okta.

Okta and the gengs tidak sadar bahwa ada sosok lelaki yg merekam segala perbuatannya dari luar bahkan afika pun tidak tahu bahwa adrian sedari tadi memperhatikan kelakuan mereka.

"Udah yuk guys kita keluar"ajak okta kemudian mendorong bahu afika yg sedang menangis sesenggukan.

Flashback off

berawal BENCI menjadi CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang