|FAILURE| BAGIAN SATU

66 6 3
                                    

NOW PLAYING : JUSTIN BIEBER-BOYFRIEND.

Maaf

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Maaf. Aku bukan menghinamu, tetapi aku hanya mendeskripsikanmu. Apa itu salah?

SHAKIRA berlari dengan tergesa-gesa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SHAKIRA berlari dengan tergesa-gesa. Sesekali retinanya melirik jam yang melingkar sempurna di pergelangan tangannya. Dia berhenti sebentar untuk mengatur nafasnya yang terengah. Setelah itu, ia kembali berlari untuk memburu waktu. Sial! Ia terlambat masuk sekolah. Padahal ia sudah mengatur alarmnya tepat satu jam sebelum bel masuk berbunyi. Tetapi entah mengapa alarm sialannya itu tidak berbunyi--atau malah ia yang tidak mendengar?

Gadis yang akrab di panggil Sasha itu berhenti di pinggir jalan---berharap menemukan setidaknya satu angkot yang dapat mengantarnya ke sekolah dengan selamat. Tetapi harapan tinggal harapan. Setelah menunggu dengan waktu yang lumayan lama dan tidak ada hasil, ia kembali berlari. Tentu saja, sudah dipastikan ia akan terlambat mengingat waktu yang tersisa hanyalah 5 menit sebelum bel masuk, sementara dibutuhkan kurang lebih 20 menit untuk sampai ke sekolahnya.

Hell!

Gadis berkuncir kuda itu merutuk. Mulutnya menyerapah sementara iris hitamnya terus mengamati sekeliling---masih berharap ada angkot ataupun kendaraan lainnya yang dirasa cukup aman untuk mengantarnya ke sekolah. Seketika matanya memicing saat melihat seseorang yang memakai seragam persis sepertinya, mengendarai motor dengan kecepatan di atas rata-rata. Sasha dengan cepat menghadangnya.


"Hei," Sasha berhenti tepat di depan ninja berwarna merah itu. Dia merentangkan kedua tangannya lebar-lebar tanpa peduli resikonya adalah tertabrak.

Katakanlah dia gila karena nekat seperti ini. Tetapi, apa boleh buat? Ia sudah terlanjur frustasi karena tidak melihat satupun angkutan umum.

Suara mendecit terasa menyayat telinga ketika laki-laki itu mengerem motornya. Terdengar umpatan dari si pemilik motor dan Sasha sama sekali tidak merasa bersalah. Laki-laki itu membuka kaca helmnya dan Sasha terpana.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 15, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

|Failure|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang