1

12.1K 1.2K 192
                                    

Jaehyun "Selamat pagi" sapa si kepala keluarga kepada seluruh anggota keluarganya di rumah.

Pagi ini di meja makan, Jaehyun yang datang paling akhir. Biasalah, Jaehyun juga sekalian bersiap untuk pergi ke kantornya.

Sekarang adalah musim libur sekolah. Jadi Jaerin akan terus berada di rumah menemani Mama dan adiknya, Jaereun.

Jaehyun tetap pergi bekerja, karena memang gila kerja. Sedangkan Jaeron masih harus bolak balik rumah dan cafe Rose. Cafe kecil itu sekarang di urus oleh Jaeron. Meski kadang masih di pantau oleh Rose.


Jaehyun "Ron, kamu masih kontrol cafe Mama ya?"

Jaeron "Iya, masih Pa. Kenapa?"

Jaehyun "Gapapa sih. Apa kamu ga masuk perguruan tinggi aja? Kamu udah nunda kuliah 1 tahun lo, Ron"

Jaeron "Ah, engga deh Pa. Jaeron urus cafe Mama aja. Bentar lagi Mama juga rencana buka cabang ke-2. Pasti repot"

Mendengar itu buat Rose berhenti sebentar menyuapi Jaereun makan.

Rose "Urusan cafe, Mama masih bisa atasi sendiri kok Ron. Kamu kuliah aja, ya?"

Jaehyun "Jangan bilang, kamu sungkan?"


Jaeron tersenyum kaku dibuatnya. Mana bisa Jaeron menerima penawaran sang Papa untuk pergi kuliah? Biaya yang harus Jaehyun keluarkan pun pasti ga sedikit.

Sungkan itu pasti. Jaeron selama ini sudah dibesarkan oleh Jaehyun. Mulai dari biaya sekolah, makan dan hal hal kecil lainnya Jaehyun yang urus.

Sekarang kuliah? Jaeron bingung kelak harus balas budi pakai apa lagi.

Jaeron "Tapi, Pa-"

Jaehyun "Ron, denger ya. Dengan Papa biayain kuliah kamu, sekolah adek kamu, bahkan buat shoping Mama kamu sekalian, itu ga buat uang Papa habis. Kamu tenang aja"

Jaerin "Pa, gaboleh sombong ya!"

Jaehyun "Jaerin sayang, sebentar ya. Papa lagi serius sama kakak kamu"

Alih-alih menjawab, Jaeron bahkan Rose dibuat tertawa dengan ucapan Jaerin. Ga salah juga sih.

Rose "Tuh, anak kamu pinter banget deh sayang. Mengarahkan orang tua nya ke jalan yang benar."

Jaehyun "Sayang, ini serius lo. Kamu mah becanda mulu"

Rose "Hahaha, Iya tau. Udah kamu tenang aja. Biar aku yang cari dan daftarin kuliah Jaeron"

Jaeron langsung menoleh ke arah Rose. Benar benar gaada jalan keluar untuk menghindari kuliah.

Jaeron "Mamaa"

Rose "sshhttt, Udah kamu diem aja. Serahin semua sama Mama"

Setelah selesai makan, dan memastikan Jaehyun sudah berangkat kerja, Rose masuk kedalam rumah. Berniat membersihkam meja makan setelah sarapan.

Jaeron juga ada disana buat bantu Rose. Tentu ada niat terselubung di baliknya.



Jaeron "Ma, beneran deh, Jaeron gapapa kalo ga kuliah"

Rose "Kamu nya gapapa, tapi Mama sama Papa yang nanti nyesel ga kuliah in kamu. Itu kan udab tanggung jawab orang tua, Ron"

Jaeron "Tapi, Ma-"

Rose "Udah ya. Kamu kenapa sih? Kalau emang sungkan, ya buktiin dong kalo uang Papa buat biaya kuliah kamu itu ga sia sia. Caranya ya, kamu harus pintar kuliah nya nanti"

Jaeron menyerah. Memang gaada yang bisa melawan Rose dirumah ini. Bahkan Jaehyun sekalipun.

Rose "Kamu siap siap gih! Kita cari kampus nya hari ini aja"

Jaeron "Yah, Mama! Besok aja deh. Serius deh besok, jangan sekarang"

Rose "Yakin? Bener ya besok?"

Jaeron "Iya, Ma yakin aku"

Rose "Oke kalo gitu. Kamu jagain Jaereun bentar ya. Mama mau cuci seragam Jaerin bentar"

Jaeron "Siap! Nyoya Jung!"

Tak habis pikir Rose melihat Jaeron. Mungkin kalau dulu Rose tak menerima Jaeron di keluarga ini, ia akan menyesal.

Lihat sekarang, Jaeron sangat menyayangi kedua adiknya. Meski bukan kandung, tapi Rose bisa melihat ketulusan dan kebaikan hati Jaeron untuk keluarganya.

Begitu juga bagi Jaeron. Baginya, mendedikasikan dirinya sendiri untuk keluarga Jaehyun adalah yang utama. Karena keluarga Jaehyun lah sumber kebahagiaannya.


Jaeron "Baby Jae, mau ice cream vanilla nya berapa?"

Jaerin "2 aja, Kak!"

Sekarang Jaeron mengajak kedua adiknya pergi ke supermarket terdekat. Membeli beberapa cemilan untuk di rumah.

Jaeron "Yaudah ambil yang besar sekalian buat adek Jaereun, ya?"

Jaerin "Oke, kak!"

Setelah membeli cukup banyak snack, sekarang Jaeron mengantri di kasir. Dengan menggandeng tangan Jaerin, dan menggendong Jaereun.


"Eh Kak! Tulisannya promo ya. Kalo emang ga promo gausah ditulisin promo bisa kan!"

"Maaf, Kak. Tapi sudah tertera masa berlaku promo nya. Dan selisih harga hanya 3000 saja"

Karena takut terlalu siang, Jaeron mau gamau harus menyela antrian orang didepannya. Nunggu perselisihan sepele itu gaada habisnya.


Jaeron "Permisi, maaf ikut campur. Karena saya buru buru, bisa hitung total belanjaan saya? Sekalian kekurangan nona ini tambahkan ke tagihan saya aja gapapa"

"Oh, iya baik kak. Totalnya 56.000"

Jaeron membayar tagihan lalu berpamitan pada gadis yang sudah ia bantu lalu segera keluar dari toko untuk pulang.





"He's so fucking hot! I want him!"






Tbc
Thankyou:)

MILLENIUMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang