Hello, guys! It's me!
Sebelum itu, aku mau survey dulu, dong. Apakah kalian merasa terganggu dengan chapter QnA seperti ini? Lanjutkan QnA seperti ini atau berhenti dan kembali ke chapter problema seperti semula? Tolong komentarin pilihan kalian di bawah ini, ya!
🔶 Lanjutin QnA dongg!
🔶 Yang dulu aja deh....
.
Let's start it.
From @Vailea_addasa
Aku ini introvert akut. Setelah lulus dari SMA beberapa bulan yang lalu, aku seakan kehilangan selera untuk sekedar chat temanku. Aku bahkan memilih ngilang dari gc kelas. Aku nggak tahu kenapa, tapi rasanya aku lebih nyaman ketika menutup diri dari mereka.
Bahkan sebelum itu, saat aku masih sekolah, aku sama sekali nggak punya sahabat. Oke, aku punya temen, tapi bukan sahabat. Aku nggak pernah curhatin masalahku ke siapapun, entah itu orangtua, sahabat (karena aku emang nggak punya sahabat), dan teman. Aku selalu merasa nyaman saat aku diem, duduk sendirian, dan cuma merespon segala hal dengan senyum.
Apa itu normal kak, ketika aku memilih untuk nggak menjalin persahabatan dengan oranglain?
Apa ada yang salah dengan aku, jika aku lebih nyaman dengan keadaanku yang tidak punya teman?
.
.
.
Btw, baca cerita kamu itu kayak lagi bercermin.
Apa itu normal kak, ketika aku memilih untuk nggak menjalin persahabatan dengan oranglain?
Kalau ditanya normal atau nggak, aku nggak bisa jawab. Relatif, sih. Tergantung alasan dan perspektif masing-masing individu. Karena setiap orang pasti punya alasan kenapa mereka nggak mau menjalin persahabatan.
Tapi, menjalin persahabatan itu nggak diawali dengan ucapan, "Eh, kita sekarang sahabatan, ya?"
Persahabatan itu terbentuk secara instan, bukan dengan perjanjian. Nggak ada yang tau kalau nantinya pas kamu kuliah, tiba-tiba ketemu temen yang cocok, barengan mulu tiap hari, terus pindah satu kostan, nyari makan bareng, ngerjain tugas bareng, mandi bareng, lama-lama malah jadi, "Hariku sepi tanpa kehadiranmu di sampingku."
Who knows?
Aku nggak pernah curhatin masalahku ke siapapun, entah itu orangtua, sahabat (karena aku emang nggak punya sahabat), dan teman. Aku selalu merasa nyaman saat aku diem, duduk sendirian, dan cuma merespon segala hal dengan senyum.
Same, dear.
Semuanya berproses, kok. Mungkin saat ini kamu masih nyaman dengan kesendirian kamu. Tapi suatu saat nanti, pasti sifat kamu yang tertutup itu lambat laun akan berubah sesuai dengan keadaan lingkungan.
Nggak apa-apa, pelan-pelan saja kalau kata Tantri Kotak. Masa sekolahan itu emang zona aman buat introvert kayak kita. Tapi kalau udah lulus sekolah, kuliah, terus kerja, pola pikir kita bakalan berubah seiring berjalannya waktu.
Okee?
KAMU SEDANG MEMBACA
Introvert Problems
Random"Introvert itu pendiam." Eitz, kata siapa? Nggak semua yang pendiam itu dikatakan introvert, lho. Bisa jadi dia lagi sariawan, tapi mana tahu kalau ternyata aslinya enerjik? Hayo? Nah, dengan terbitnya tulisan ini, semoga dapat membuka wawasan dan p...