Greeley Square atau Koreatown di Midtown Manhattan di New York City, West 32nd Street antara Madison Avenue dan persimpangan 6th Avenue dan Broadway. Gedung apartemen 20 lantai, yg diapit restoran Korean BBQ dan bar , di Lantai 5, Kim Jungwoo sedang menjemur seprai lebar abu-abu miliknya di balkon sebelum Nyonya Lee -wanita Amerika yg tinggal tepat di sebelah kamarnya- menyapa dengan cangkir teh ditangannya. Wanita itu selalu menyempatkan dirinya menyapa Jungwoo jika kebetulan ia menampakkan diri.
"Pagi Jungwoo" sapanya lembut, rambut pirangnya berkibar-kibar karena angin. Bahasa koreanya masih terdengar aneh seperti biasa.
"Pagi, Nyonya Lee ! bagaimana kabarmu ?" Jungwoo membalasnya dengan senyuman terbaik, memamerkan deretan gigi rapi dan gusi merah mudanya.
Bagaikan fan service, wanita paruh baya diseberang tampak sangat antusias, "ah aku selalu suka senyummu" Dia menyeruput cairan dalam cangkir warna beige dengan ukiran emas ditangannya "aku baik, bagaimana denganmu? Kau terlihat sibuk sekali, Laundry day?"
Jungwoo meringis, tangannya meraih seprai abu-abu yg lain dari dalam ember, dan memerasnya sekuat tenaga"Ini hari Jum'at, setidaknya sehari dalam seminggu aku harus meluangkan waktu untuk membersihkan sarangku"
Nyonya Lee terkekeh, "itu bagus sekali, kau tampan, bersih dan-" wanita itu berhenti untuk menyeruput tehnya lagi. "kau manis!"
Jungwoo hanya tersenyum.
"Anakku juga suka sekali bersih-bersih, ah minggu ini dia akan datang berkunjung, jika ada waktu datanglah ke rumah kami, aku akan membuat Kalguksu!"
Jungwoo sama sekali tidak heran jika wanita amerika itu bisa membuat kalguksu, Suaminya adalah orang Korea. Mereka sering berpapasan di pagi hari saat Jungwoo sedang terburu-buru untuk mengejar bus. Tapi dia belum pernah bertemu sekalipun dengan putra yg sering Nyonya Lee bicarakan. Jungwoo hanya tahu orang itu lebih tua 3 tahun darinya, kuliah di bidang photography.Dan dia tinggal di Queens. Ah dan dia bilang, putranya super tampan....
"Kau mau?" Tanya wanita itu lagi, nadanya seperti memohon.
"ah tentu, Nyonya Lee!"
Senyum lebar tercetak di wajah wanita itu sekali lagi "ajak juga teman sekamarmu! Ah siapa itu aku lupa namanya!"
"Doyoung, Kim Doyoung!" sahut Jungwoo
"yaya, pria cute itu" Nyonya Lee mengangkat satu telapak tangannya dan menempelkan diatas kepala, meniru telinga kelinci, Jungwoo terbahak.
Setelah beberapa percakapan tidak penting, wanita itu bahkan menyadari jika Jungwoo telah memotong sedikit poninya. Segera setelah seprai lebar ketiganya tergantung di teralis tempat ia biasa menjemur, Jungwoo pamit. Bercakap-cakap dengan Nyonya Lee bisa sangat melelahkan.
***
"Jika dia tahu kau membawa Glock kemana-mana dan mengedarkan bubuk istimewa yg bisa membuat orang mati, aku tidak yakin dia akan tetap bilang kau cute !" ucap sebuah suara nyaring segera setelah Jungwoo melangkah masuk. Ia mendengus, menutup pintu kaca dari tempatnya masuk dengan kasar. Menatap sadis pada pria kecil yg duduk berselonjor diatas chaise sofa tosca miliknya, memegang mangkok besar berisi sereal. Tampaknya anak itu mendengar semua pembicaraannya diluar.
"oh jaga bicaramu Donghyuck, kau ingin seluruh apartemen ini tahu jika kita adalah kriminal??" Jungwoo berjalan ke tengah ruangan untuk mengecilkan suara televisi, acara music band indie rock. "dan wanita itu tidak bilang aku cute, tapi Doyoung hyung!"

KAMU SEDANG MEMBACA
The Mugunghwa that fell
FanfictionKim Jungwoo tidak tahu sejak kapan dia mulai mengamati pemuda misterius itu dari jauh. Tapi dia harus selalu berhati-hati..... [ NCT FANFICTION, LUWOO/CASWOO ]