Taehyung cerita kepada Jimin soal Laura, dari awal mereka bertemu hingga akhirnya hari ini ia menyatakan perasaan—pula ide sinting miliknya.
"Kau bisa jujur kalau ternyata masih ragu. Sakit sih memang, tapi daripada makin runyam nantinya," ujar Jimin seraya memesan satu gelas martini. "Atau kau bisa saja kabur dan anggap tidak pernah bertemu dengan bocah itu—selalu bekerja untukku."
Di bar tadi, Taehyung merotasi irisnya mendengar teman masa kanak-kanaknya melontar kalimat tersebut. Tentu bagi Jimin hal tersebut bekerja dengan baik, 'kan hidupnya memang melakukan one night stand—berengsek memang. Tapi kini waktu tubuhnya telah menyentuh kasur, kalau Taehyung pikir-pikir lagi, hilang akan membuat segalanya selesai dengan cepat.
Tidak, tidak. Taehyung mengusir pemikiran tersebut dan mematikan lampu kamar, bersiap untuk tidur.
♣️♠️♣️
KAMU SEDANG MEMBACA
Oak Tree and The Neighbourhood
Fanfiction[COMPLETED] Laura duduk di kiri dan Taehyung di kanan, harus seperti itu adanya. Sebab ketika mereka meninggalkan bangku jalan tersebut, semesta tidak lagi magis dan kebenaran terungkap. Image © Robert-Paul Jansen