This Winter (3)

39 7 0
                                    

Badai salju masih berlangsung, Jane khawatir pada Seoyeon dan Boogie. "Apakah mereka baik-baik saja? Apa mereka akan kembali?"

Di tempat lain, Hyemi mengambil foto lamanya dengan Ahreum dan menyadari sesuatu. Ia sadar selama ini ia sangat cuek terhadap Ahreum, padahal Ahreum sangat menyayanginya seperti saudara kandung.

"Sorry, Jangmi-ya. Gue lagi kesel sama manusia setengah peri itu. Siapa tadi namanya Mimi mimi apaan gitu."

"Geng Aesthetic Girls itu kan?"

"Yup. Untung aja ada yang nolongin gue. Namanya Roi."

Mata Hyemi langsung berbinar,"Cakep ga?"

"Cakep sih. Tapi sayang udah digebet sama si Mimi."

"Selama janur kuning belum melengkung, lu masih bisa nikung." kata Jangmi.

"Hmm iya deh iya."

Kemudian mereka tertawa bersama.

Lalu ia teringat pada kejadian ia baru saja diterima di klub Gramarie.

Hyemi menutup pintu kamarnya dengan lesu. Ahreum heran,"Jadi lu ga lolos?"

Hyemi menunduk.

"HAHA! KENA TIPU LU!!!" teriak Hyemi seraya menunjukan kartu keanggotaan Gramarie Club.

"ANJU... KAGET GUE! CONGRATULATIONS,BABY!"

Akhirnya mereka berpelukan tetapi hanya sebentar.

Dan serangkaian memori demi memori mulai menghampirinya hingga momen perkelahian itu. "Aku sudah terlalu jahat dengan saudariku sendiri." lirihnya.

Hyemi pun mengambil ponselnya di nakas. Dan ia membuka line untuk mengirimkan pesan, tapi apa daya akunnya telah ia blok dan percuma juga ia membuka blokirnya karena akun line Ahreum sudah tidak aktif.

Hyemipun menyahuti Mimi,"Mimi. Bisakah aku meminjam ponselmu?"
"Nggak!" potong Mimi. "Huft... dasar pelit!" gumam Hyemi. "AKU DENGAR ITU!"sahutnya.

Begitu juga ketika ia meminjam ponsel ke Yeonjin dan Evelyn. Sama-sama pelit seperti Mimi dan Tn.Krab. Ia melihat ke arah jendela yang mulai membeku dan menatap langit. "Aku hanya ingin memutar waktu kembali." ungkapnya. Ia berbalik dan menemukan kertas dan alat tulis,"Dengan surat ini aku yakin dia pasti akan membacanya." pikirnya. Ia menulis dan membuka jendela yang saat itu sedang badai. "Semoga kau membacanya,Ahreum." teriak Hyemi dan menerbangkan surat itu.

Badai telah berakhir, matahari baru saja terbit. Pagi-pagi sekali Ahreum berjalan-jalan sampai ia menemukan pesawat kertas dari Hyemi.

"Apa ini? Apa yang dia inginkan?"

Kemudian ia membuka surat itu.

Kepada Ahreum,

Hai Ahreum. Lama tidak berjumpa, sejujurnya aku ingin menyampaikan sesuatu padamu. Aku minta maaf atas segala tindakan kasarku padamu selama ini. Aku sadar bahwa kau satu-satunya orang yang peduli padaku, setiap momen yang kita bagi bersama tak terlupakan bagiku. Oh iya soal Roi, aku dan dirinya hanya sebatas teman.

Ngomong-ngomong, pasti menyenangkan punya teman baru,bukan? Kuharap dia bisa betah denganmu. Tunggu aku kembali ke 7 deadly girls. Untuk sementara aku ingin mencari informasi tentang geng itu. Jangan kasih tau ini pada siapapun kecuali Tuhan dan kita yang tau.

Sincerely

Hyemi

Note:Simpan suratku baik-baik

Raut wajah Ahreum semakin berseri dan ia segera masuk ke kamarnya dan menyimpan surat itu di tempat aman.

-Tbc-

HALO! Aku balik lagi soalnya aku bener-bener kehabisan ide dan terima kasih buat vomment dari kalian. Maaf kalo aku lambat update dan ceritanya membosankan.

7 Deadly SinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang