Pertemuan

14 10 27
                                    

Mantera-mantera sihir ⤵

Aquilar : Pemanggil

Abierto : Membuka dan Mengunci

Delante : Menjatuhkan

Coresponden : Terbang

Estrecha : Kebenaran

Izquerda Lacheria : Penyembuhan

Malviaso Melado: Memberi atau Pengabul

Zeufra : Menghilang

Occasion : Mengganti penampilan atau Mengelabui

Desapear : Teleportasi

Liviet : Hujan

Flassia: Tumbuhan

Sekarang di setiap part akan di tulis matera-mantera sihir. Selamat membaca.


*****

       Keesokan harinya Carissa terbangun karena suara bising yang di buat oleh Paman Erick, Carissa beranjak dari tempat tidur dan segera melihat apa yang sedang di lakukan olehnya. Ternyata Paman Erick sedang membetulkan pintu pagar halaman rumahnya yang memang terlihat rusak. "Sejak kapan pagar ini rusak Paman? Saat aku pulang semalam pagar ini masih baik-baik saja, apa yang terjadi?" tanya Carissa sambil bersandar pada bibir pintu dengan rambut yang masih berantakan menujukkan bahwa ia benar-benar baru bangun. "Aku tidak tau sayang, tetapi saat aku pulang pintu pagar ini sudah terbuka dan seperti tertabrak sesuatu, aku khawatir terjadi sesuatu denganmu, ternyata kau sudah terlelap. Memang anak-anak disini suka membawa kendaraan kebut-kebutan sambil mabuk." Carissa menghampiri Paman Erick yang sedang sibuk membuka satu persatu sisa baut yang menempel di pagar tersebut. "Paman pastikan tidak ada yang melihat ini," hanya dengan satu ucapan Paman Erick mengerti apa yang di katakan oleh Carissa.

"Baiklah, aku akan memperhatikan sekitar."

Carissa memegang pagar tersebut dan mengucapkan manteranya. "Malviaso Melado," seketika pagar yang sudah rusak tersebut menjadi kembali indah seperti baru, Paman Erick yang memperhatikan dengan wajah kagum. "Tidak salah kau menjadi pemimpin Escalera," mereka pun masuk ke dalam.

"Carissa di bumi setiap hari jumat, sabtu dan minggu itu libur jadi kau bisa menggunakan waktumu untuk mencari Viandry,"

"Tapi bagaimana caranya Paman, aku tidak tau aku takut gagal."

"Percayalah hatimu akan menuntunmu kepada kebenaran."

*****

       Carissa memandang langit di balik jendelanya yang tertutup, ingin merasakan angin membelai lembut wajahnya ia membuka jendela tersebut membiarkan hembusan angin memainkan helaian rambut panjangnya yang ia biarkan terurai. Carissa memandang langit biru berawan bagaikan gumpalan kapas yang bersatu, berharap menemukan apa yang ia cari, berharap semua masalah ini akan terselesaikan dengan cepat, dan berharap bahwa lelaki yang ia cintai dapat datang sekarang juga. Saat sedang merenungkan nasibnya Carissa mendengar teriakan dari bawah. "Carissa!" Carissa segera ber-Desapear langsung kedepan pintu rumahnya, saat Rose ingin mengetuk pintu Carissa sudah membukanya terlebih dahulu. "Wah cepat sekali ya kau menuruni tangganya hehehehe," ledek Rose.

"Ada apa Rose?"

"Kita bicarakan di dalam," Rose berubah menjadi serius.

"Apa yang terjadi?"

VuelveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang