Chapter 1 Lima Anak dalam takdir penyelamat, Kekacauan dan Kiamat bagian 1

1.2K 31 1
                                    

Gunung Alpen

Seorang anak sedang berjalan menuju rumahnya.

"Aku harus cepat sebelum Ibu memarahiku" ujar sang anak

Di sebuah rumah di selatan gunung Alpen

Sekelompok orang sedang memburu seorang wanita

"Akhirnya Aku menemukanmu setelah sekian lama Morgana lefay" ucap Sosok laki-laki

"Apa yang kalian inginkan?" tanya Wanita itu

"Ikutlah kami ke Dunia bawah" ucap Laki-laki itu

"Tidak akan aku disini sudah memiliki keluarga"

"Kalau begitu Aku akan memaksamu" ucap Laki-laki itu

"Kalian serang wanita itu" ucap Duesher belial

"Kalian serang wanita itu" ucap Duesher belial

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Srat!" "Blarr!" "Blaar!!"

" Seribu lingkaran Petir Naga" teriak wanita itu

Morgana membuat likaran sihir sebesar gunung di belakang tubuhnya

"Bbbbblllaaaarrrr!!"

"Okh!" "Okh!" "sial hampir saja Aku tewas!" umpat laki-laki itu.

"Wanita ini sangat berbahaya pantas saja Lucifer sama memerintahkan ku untuk melenyapkannya" ucap Deusher Belial

Di suatu tempat

Kota melayang diatas Kota Tokyo jepang

"Hay Kakaroto kau merasakannya," ucap Vegeta

"Ya Kekuatan yang sangat besar" ucap laki-laki itu

"Ayo kita ke tempat itu" ajak Kakaroto

"Wussh!" "Wussh!"

Dia terbang di ikuti Vegeta dari belakang.

Ditempat yang berbeda

"Jadi Anak itu sudah bangkit. Kita harus bergegas merekrutnya" ucap seseorang dari balik bayangan

"Sesuai perintah anda..," ucap seorang laki-laki

Kembali ke pegunungan Alpen

"Sayang Kau harus mati ditanganku" ucap Deusher belial

"Apa?!"

"Ha.. Ha.. Ha.. Aku akan mati bersamamu" ucap Wanita itu

Dia meningkatkan mana dalam tubuhnya dan meledakan diri bersama belial.

Sebelumnya

"Anakku maafkan ibumu ini"

"Hyaaaa!"

"Dduuuuaaarrrr!"

"Ibu...!!" teriak Anak laki-laki itu."

Ledakan yang mengguncang pegunungan Alpen.

Imposible Run AwayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang