🥀 ONE 🥀

21 3 1
                                    

aku pernah merasakan indahnya mencinta lalu di kecewakan

kenapa harus hujan sih- Ar

Ara mulai resah melihat hujan yang malah bertambah deras seiring dengan turunnya matahari, membuat suasana di halte terasa lebih sepi dan gelap, ia bisa saja meminta temannya, Luna menjemput di halte tapi sejak turun dari bus tadi ponselnya mati kehabisan batere

"Nasib banget sih!"

Ia duduk kembali di kursi halte setelah memeriksa hujan hanya bisa pasrah menunggu hujan sedikit berbaik hati padanya

Ara memutuskan untuk mendengar kan musik di mp3 nya, agar ada suara lain yang bisa ia dengar selain gemericik air hujan yang bertabrakan dengan aspal

now playing - location unknow-Honne

my location unknow
try to find a way back home
to you again

tanpa ia sadar bulir-bulir air matanya berjatuhan saat mendengar tiap nada dalam lagu yang menyimpan sebuah kenangan paling indah namun menyesak kan. Ara sengaja tak menyeka air matanya, ia berharap tiap air mata yang jatuh ikut membawa keluar rasa sakitnya

"Berapa banyak lagi air mata yang harus gue keluarin setiap kali merindu?" gumam Ara seraya menatap sekitar

pandangannya terkunci pada sebuah payung yang entah sejak kapan ada di sana. Awalnya Ara enggan untuk menyentuh payung itu, takut pemiliknya akan datang dan memergoki nya tapi gantungan yang menggantung pada payung itu  membuatnya mengambil payung itu

"AR"

gantungan dreamcatcher mini dengan inisial itu membuat Ara terkejut, ia melihat sekitar seperti sedang mencari seseorang. Tapi Ara segera menyadarkan dirinya kalau itu mustahil

💦💦💦

08.00

Ara terbangun dengan mata sembab, hanya satu orang yang membuatnya begitu karena selalu muncul dalam mimpi Ara tiap malamnya. Seseorang yang membuatnya ingin membuang setiap kepingan memory masa lalunya

ia langsung ke kamar mandi dan mencuci mukanya untuk menjernihkan pikiran karena harus segera bersiap pergi ke tempat kerja

"Ara gue masak omelet, kalau udah siap keluar ya!"

teriak Luna teman sekamarnya. Ya karena tinggal sendiri itu butuh biaya yang banyak, Ara mengakali nya dengan punya teman sekamar jadi mereka bisa membagi biaya sewa nya

"Iya Lu, lo duluan aja makannya gue mandi dulu"

"Ra, lo gak abis nangis lagi kan?"

Deg, Ara diam sejenak, percuma saja kalau ia berusaha membohongin Luna. Karena mereka sudah berbagi banyak rahasia dan Luna tau banyak tentang luka di hati Ara

"Udah biasa, Lun. Nanti juga biasa lagi"

tapi Ara tak berniat memberitahu Luna tentang halte bus kemarin, baginya membicarakan hal itu lebih banyak akan membuka lukanya lebih dalam

Move on Ara! Lo harus bahagia -Ar

💦💦💦

❤ LunaJoe , EdwaW, and 1

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

LunaJoe , EdwaW, and 1.675 others

Naraatri coffe please,-
take by LunaJoe
📍Lunatri coffe shop

view 108 comments

"EdwaW siapa, Ra? Kek nya baru sekarang-sekarang suka nge like" 

"Dasar stalker tau aja likers gue siapa aja!"

Luna tertawa "Ya kan lumayan buat jodoh lo, Ra! Ya kalau gak jadi sama lo sama gue juga kan bisa"

"Dih jadi lo mau jodohin gue? Atau cari jodoh?"

"Kan sambil menyelam minum air, Ra!"

ia cuman bisa geleng-geleng kepala mendengar celotehan Luna. Bukan hal aneh kalau yang Luna bicarakan selalu seputar jodoh maklum keduanya masih single terutama Ara yang belakangan ini sedang sulit menaruh hari pada seorang pria

"Bosen kali, Ra! Sekamar sama lo, sarapan sama lo, holiday sama lo, lah sekarang ngopi juga sama lo. Bisa dikira suka sejenis"

"Oh jadi lo bosen? Ya udah gue pindah ke unit lain aja!"

Ara mengambil kunci mobilnya, sisa es kopi nya dan beranjak pergi

"Ah Ara! Jangan ngambek, bercanda doang!"

"Dih, siapa yang ngambek? Mau cabut kerja, bisa dimarahin si boss 'Edwaw' kalau gue telat!"

"Eh, Ra! Edwaw siapa?" teriak Luna teringat

"Orang!"

Jawab Ara asal sambil berlalu keluar dari coffe shop

"Oh orang- Eh! AHH ARA MAH!" keluh Luna tak berhasil mengorek informasi dari Ara

💦💦💦

Akin to Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang