🥀 TWO 🥀

9 2 0
                                    

'Trouble maker' cuman kata itu yang Ara ingat kalau ditanya tentang Edwaw alias Dewa. Boss pertama dan mungkin terakhir buat Ara

Dewa pemilik utama perusahaan fashion terkenal di ibu kota, style fashion Dewa sendiri pun tak bisa diragukan. Tapi bagi Ara, Dewa adalah boss paling semena-mena yang pernah Ara tau, tiap harinya pasti ada saja cara seorang Dewa buat bikin karyawan nya kerepotan. Ara ingat sekali hari pertama ia bekerja, Dewa membuat Ara kerepotan dengan kecoak toilet seharian

"Kebetulan ada lo?"

Ara menghentikan langkahnya, memaksakan senyum untuk menyapa Dewa

"Iya, boss?" Ara punya firasat aneh kalau Dewa udah manggil

"Lo nganggur kan?"

"Hmm kerjaan sih ada boss tapi ada apa?"

"Cocok! Ini kartu apartemen gue, lo kesana terus tolong kasih makan Brave, oke? Gue ada meeting"

Ara merutuki dirinya sendiri karena harus bertemu dengan Dewa tadi

"Tapi boss, saya harus nyiapin buat presentasi nanti sore"

"Itukan nanti sore, pokoknya sekarang lo ke apartemen dulu kasih makan terus balik lagi ke kantor, simple kan?"

Simple palalo! -Ar

Ara hanya bisa pasrah dan menuruti permintaan absurd boss nya itu karena ia tau konsekuensi jika menolak adalah gaji nya yang akan dipotong secara tidak manusiawi

"Oh satu lagi, jangan lupa kalau Brave buang air besar bersihin dulu"

Dewa pergi dengan wajah tak berdosa nya, meninggalkan Ara dengan emosi nya yang memuncak

Gue garuk juga tuh muka -Ar

💦💦💦

"BRAVE!" teriak Ara begitu masuk ke dalam apartemen Dewa

tak lama anjing mungil berbulu coklat keemasan berlari menghampiri Ara sambil menggigit sesuatu di mulutnya

tak lama anjing mungil berbulu coklat keemasan berlari menghampiri Ara sambil menggigit sesuatu di mulutnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ara menggendong Brave dan mengambil toples selai dari mulutnya

"Lo laper yah?"

Ia menaruh Brave kembali saat sampai di dapur, lalu mencari makanan anjing di beberapa lemari makanan di dapur dan untung nya tak sulit ditemukan

Ara mengamati cara makan Brave yang menurut nya cukup menggemaskan, anjing itu dengan cepat menghabiskan makanan di dalam piring

"Untung lo lucu, kagak kaya majikan lo!"

selang beberapa menit setelah Ara memujinya, Brave lari ke arah kotak pasir untuk mengeluarkan hasil metabolisme tubuhnya. Muka Ara berubah masam setelah bau nya mulai menyebar

"Kagak jadi gue muji lo!"

Ara memeriksa kotak pasir yang ternyata sama sekali tidak terisi pasir

pantes aja bau nya langsung nyebar -Ar

Ia pergi ke sebuah ruangan dimana Dewa menyimpan barang-barang nya yang jarang terpakai, yaitu kamar tamu yang ia sulap menjadi gudang. Ini bukan pertama kali Ara masuk ke apartemen Dewa, jadi ia sudah hafal tiap sudut ruangannya

Setelah menemukan sekarung pasir anjing, Ara keluar sambil menggusur karung pasir yang isinya kurang lebih 5 kilogram itu tapi sebelum mencapai pintu keluar ia tak sengaja menyenggol kardus berisi barang-barang lama

"Mampus! Jangan sampe ada yang pecah, bisa abis gue sama bosdew!"

ia buru-buru memasukan kembali barang-barang yang berceceran di lantai, jemari nya terhenti karena sebuah barang yang membuat nya penasaran, sebuah foto yang sudah lumayan berdebu

"Foto siapa nih kok disimpen di gudang?"

Ara mengambil foto itu dan mengamati nya lebih teliti, jemari nya bergerak menyapu debu yang menyelimuti foto itu

"Inikan bosdew. Ganteng juga pas muda hahaha tapi di sebelahnya siapa?"

Ara hampir menyingkirkan debu yang menghalangi muka orang di sebelah dewa

"Ngapain lo disini?"

prang, Ara terkejut dan spontan melepaskan genggaman nya pada foto itu

"Bos? Ngagetin aja!"

"Gue tanya ngapain lo disini!"

Ara mendadak beku, padahal bisa saja ia menjawab yang sebenarnya. Tapi sorot mata Dewa yang terlihat lebih tajam dari biasanya membuat lidah Ara kelu

"Jangan karena tiap hari gue suruh lo kasih makan brave terus lo bisa bebas keliaran di apartemen gue! Gue tetep boss lo, jangan jadi gatau diri!"

Ara membalas Dewa dengan tatapan dingin, kalimat terakhir yang Dewa ucapkan cukup menyinggung nya

Ia berdiri dengan gestur yang lebih angkuh

"Maaf kalau menurut bos saya udah lancang tapi saya masih tau diri kok, tau kalau saya cuman pegawai. Kalau butuh ganti rugi buat barang yang rusak saya siap ganti. Saya permisi dulu"

Ara segera keluar dari ruangan itu, mengambil tas dan jaketnya lalu pergi dari apartemen Dewa

●●●

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 24, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Akin to Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang