PART 1

98 3 0
                                    

Pukul setengah 3 pagi aku sudah bangun dari tidur ku padahal alaramku masih belum menyala. Aku segera mengambil ari wudhu untuk melaksanakan sholat tahajud kemudian menceritakan semua keluh kesahku kepada yang maha mendengar setelah itu ak membaca Al-quran sampai adzan subuh berkumandang.

Sampai satu persatu pintu kamar terbuka, menampakan raut ngantuk pemiliknya. Dengan mata setengah terbuka adikku yang kedua yaitu ahmad mengambil wudhu, aku hamper tertawa melihatnya akan menabrak tembok samping pintu kamar mandi.

Aisyah : Assalamualaikum umi, selamat pagi, sapaku saat umi membuka pintu kamarnya, sudah lengkap dengan mukenanya.

Umi :Walaikumsalam, pagi juga aisyah. Ayo kebawah!

Aku dan umi pun turun menuju mushola kecil didalam rumah kami, tempat yang bisa kami gunakan untuk sholat berjamaah.

Tak lama kemudian abi, ahmad dan Zahra muncul, lalu kami pun sholat berjamaah. Se[erti itu lah rutinitas keluarga ku di waktu subuh.

Setelah selesai sholat subuh, aku siap – siap karena mau pergi sekolah.

*06:00*

Lalu aku berangkat ke sekolah diantar sama abi menggunakan kendaraan pribadinya.

Sampai disekolah aku pamit kea bi karena mau mau kelas.

Oh iya jarak rumah ku ke sekolah jauh karena itulah aku meminta antar sama abi.

*sesampai disekolah*

Aisyah : bi aisyah masuk dulu yah.(sambil mencium punggung tangan abi)

Abi : iya aisyah, kamu hati – hati yah disekolah

Aisyah : iya abi sayang, abi juga hati – hati dijalan pulang.

Kemudian abi langsung pulang setelah mengantarkanku ke sekolah.

Sesampai dikelas aku langsung duduk dimejaku.

kemudian bel istirahat berbunyi.

*tet 3x*

Semua murid keluar kelas bermacam – macam kegiatan siswa/i. dan aku pilih diam dikelas karena hari ini aku males untuk keluar kelas.

*tet tet bel masuk pun berbunyi*

Aku pun melanjutkan belajar.

*tetet bel pertanda pulang berbunyi.

*Lalu aku pulang sesampai dirumah.*

*Dirumah*

Hari ini benar-benar membuatku kesal, kenapa bisa ada seorang ikhwan yang seperti itu.. Aku langsung pergi mengambil air wudhu untuk melaksanakan shalat agar hatiku tenang, aku pun berdo'a agar tidak dipertemukan lagi dengan ikhwan itu.

Umi: Ada apa Sayang? Kenapa wajahmu kesal sekali?
Aisyah: Tidak apa-apa Mi, Aisyah hanya lelah saja
Umi: sayang, Umi sudah membesarkanmu, umi tau kalo sekarang anak umi yang cantik ini sedang ada masalah (sambil mengelus pipi Aisyah)

Lalu Aisyah Menjawab Pertanyaan Uminya tadi.
Aisyah: Begini Umi tadi saat Aisyah keluar dari kelas ada seorang ikhwan yang mengikuti Aisyah
Umi: Lalu?
Aisyah: Aisyah awalnya tak menghiraukan nya, tapi saat ikhwan itu mulai mendekatiku, Aisyah langsung membentaknya (sambil menangis)
Umi: Hey kenapa Aisyah menangis sayang? (Memeluk aisyah)
Aisyah: Umi apakah Aisyah salah membentaki ikhwan itu, Aisyah takut umi, sebelumnya Aisyah tidak pernah membentak siapapun
Umi: tidak sayang, yang Aisyah lakukan benar. Aisyah menjaga diri sayang, sudah tak perlu menangis lagi. Sekarang Aisyah cepat melanjutkan hafalan Aisyah, kalo sudah setor ke Umi ya, umi ada dikamar
Aisyah: baik umi ( mencium pipi umi)..

Mengejar Cinta AllahWhere stories live. Discover now