24:Painful

345 47 1
                                    

Soo Young POV

Aku menarik dan menurunkan selimut beberapa kali. Aku tak bisa tidur karena terus memikirkannya. Aku khawatir dia belum pulang juga hingga larut malam seperti ini. Mengirim kabar lewat chat saja tidak dan itu membuat aku cemas. Rasa cemas membuatku terjaga hingga larut malam begini.

Young, apa yang kau harapkan darinya.

Cklekk

Akhirnya dia pulang, dengan wajah tertekuk suram.

Aku tak tahu apa yang akan dilakukannya dengan wajah masam itu.

Dia mengganti pakaiannya di kamar mandi kemudian berbaring di sampingku.

"Kenapa kau baru pulang selarut ini? Tadi kau lembur?" tanyaku dengan hati-hati.

"Bukan urusanmu"

Aku menghela nafas pelan. Hanya bisa menatap miris punggung tegapnya yang kini membelakangiku.

Oke, ini benar-benar memuakkan. Aku harap aku bisa bertahan dan dia dapat berubah.

Membayangkannya membuatku mengulum senyum tipis.

Mari tidur, Soo Young! Fisik dan batinmu perlu istirahat.

Berusaha kuat juga butuh tenaga.

Semoga esok hari tak akan menyakitkan.

Semoga segera ada keajaiban.

-  -  -  -  -  -  -  -  -  -  -  -  -  -  -  -  -  -  - 

Author POV

Chanyeol menyeruput secangkir cappucino latte lengkap dengan Jas biru navy melekat di kemeja putihnya.

Wajah rupawannya datar tanpa ekspresi yang membuat Soo Young jengah melihatnya.

Ia menghela nafas pelan yang mungkin sudah menjadi kebiasaannya kala Chanyeol menguji kesabaran hatinya seperti sekarang.

"Pagi yang cerah ya? Bagaimana lattenya, rasanya pas kan?" tanya Soo Young mencoba menyingkirkan keheningan yang terjadi.

"Ne"

Soo Young tersenyum tipis kemudian menguncir rambutnya yang terurai.

"Baiklah. Kalau gitu aku mau memasak dulu di dapur," ucap Soo Young yang segera pergi ke dapur.

Chanyeol memijat kepalanya yang sedikit pening.

'Aishh.. Ye Rim,wanita itu membuatku pusing. Wanita itu muncul di hadapanku lagi setelah bertahun-tahun pergi dan tiba-tiba mengancamku. Hah?!Memangnya aku akan kalah dengan ancamannya. Dasar!'

PRANGG.

Suara kaca pecah yang cukup keras terdengar dari dapur membuat Chanyeol terkejut dan segera berlari ke dapur.

Ia membulatkan matanya seketika melihat Soo Young duduk lemas sembari membersihkan pecahan-pecahan kaca yang jatuh di lantai.

"YA! APA YANG KAU LAKUKAN?!!"

"M-Mianhae aku tidak sengaja menjatuhkan piringnya," sahut Soo Young dengan bulir-bulir air membasahi pelupuk matanya.

"Aish.. Dasar kau ini! Cepat bersihkan! Jangan sampai ada tertunggal!"

'Dasar Diktator!! Kepalaku jadi pusing sekali. Kenapa perutku terasa mual?'

"Ne"

Chanyeol melipat kedua tangannya di dada sembari menatap Soo Young dingin namun tampak sendu.

"Yeol, aku ke toilet sebentar!"

Soo Young berlari ke dalam kamar mandi yang diikuti Chanyeol dari belakang. Lebih tepatnya, menunggu Soo Young di luar pintu untuk memastikan.

"Hoekk.."

Soo Young memuntahkan cairan bening dari pencernaannya itu. Ia merasa mual dan sakit kepala. Lantas menatap dirinya yang urakan dengan sedikit cairan tertinggal di sudut bibirnya. Segera ia bersihkan mulut dan wajahnya dengan air.

Cklek.

Ia menurunkan handle pintu. Chanyeol telah berdiri di depan pintu menatap Soo Young yang baru saja keluar dari kamar mandi.

"Kau kenapa?"

"Hanya masuk angin mungkin karena kedinginan kemarin"

Wajah Soo Young pucat dan tampak lesuh. Ia pun segera meninggalkan Chanyeol. Sementara pria itu terdiam di tempatnya.

'Masuk angin ya. Kuharap tidak parah. Akan merepotkanku kalau dia sampai pingsan lagi'


Annyeong Haseyo~~

Semoga kalian suka dengan story ini

Jangan lupa Vote & Comment ya!

Saranghaeyo♡

Happy Reading😍

RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang