KAU AMBIGU

268 6 0
                                    

Kutipan cerita imajinasi ku😍

"Di antara kita"
dia (lelaki yang takku sebut namanya) termenung saat mengucapkan itu. Lalu aku mendatangi, dan memandanginya.

"Apa maksud ucapanmu tadi? Diantara kita?"

"Apa..?" dia kebingungan.

"Kau tak mau meneruskan ucapanmu? Kedengarannya belum selesai."

"Sudah selesai.." jawabnya ketus.

"Lalu apa itu artinya kita berbagi mi dan pelantang telinga (wajan)?" aku bertanya kebingungan

"Aku akan memegang wajan dan kau memegang sudip (atau spatula), kita satu tubuh."
aku dan dia memang satu tempat kerja, dan kita selalu membuat masakan.

"Satu tubuh, ya?" aku bertanya masih kebingungan.

"Kita partner terbaik."

"Hmm Jadi, ini persahabatan di tempat kerja.."

"Lebih bersahabat dari itu!" nada suaranya sedikit meninggi.

"Itu ambigu.. Lantas kita menjalani hubungan yang ambigu? Aku tidak suka ambiguitas!"

"Ambiguitas itu bagus. Apa salahnya?"

"Aku benci hal yang ambigu, kenapa menurutmu itu bagus. Hidup itu memang ambigu. Aku hidup lebih dahulu daripada kamu. Apa bagusnya ambigu?!" aku berbicara lantang dan meneriakinya.

"Tidak ada.." dia memandangiku.

"Rasanya seperti tidak jelas dan terjebak di tengah-tengah. Sangat tidak jelas! aku tidak suka ambiguitas, aku menolak ambiguitas" aku langsung memasang wajah cemberutku.

"Kau sungguh banyak bicara, makanlah.."
Dia tertawa memandang ku.

"Kau mau jika aku bilang mie ini terasa ambigu dan tidak jelas?"

"Hei, bukan berarti aku mau menjadi ambigu. Orang-orang tidak ambigu karena menyukainya. Semua orang punya alasan sendiri kenapa harus ambigu. Jadi mereka menahan diri."

"Entahlah, aku tidak bisa hidup dalam ambiguitas!"

"Baguslah.." dia sangat ketus.

"Ini membuat perutku terasa ambigu! Rasanya sangat hambar! Aku tidak mau memakannya"

"Makanlah.." ia merujukku.

"Ini terasa hambar, sangat hambar. Tidak ada zha cai, juga tidak ada acar lobak. Ini terasa sangat-sangat hambar!!"

"Ku bilang hentikan, kenapa kau begitu jahat? Hanya karna kau lebih dulu hidup daripada ku, mana mungkin kau memakan mie pangsit dengan zha cai dan acar lobak.." dia kesal.

"Itu terserah yang memakan!"

"Maka jangan dimakan.. Aku berinisiatif memasakannya kamu tidak mau memakan, mari kita bertindak sesuka hati. Jangan dimakan." dia pasang wajah ngambek.

"Kamu merajuk hahaha?" aku tertawa geli melihatnya kekanak-kanakan.

"Yaa.. Aku memang mudah merajuk.. Camkan itu."

"Tidak mau, wwwuuahhh mudah ditelan seperti awan.." aku melanjutkan makan ku dengannya, sambil menertawakan pertengkaran kecil ini.

AMBIGUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang