Aqila menatap sekolah dihadapannya dengan takut takut. Ia sudah nyaman disekolah smp-nya dulu, kenapa diharus sma lagi sih? Aqila bukanlah orang yang mudah berbaur dengan orang orang asing. Aqila menatap murid murid yang mengenakan papan namanya masing masing sama seperti dia juga yang mengenakan papan nama.
"oke qila lo yang harus lo lakuin sekarang adalah jalan kearah calon temen temen lo yang udah pada ngumpul" aqila memberikan semangat pada dirinya sendiri lalu menghembuskan napas pelan lalu dia mulai melangkah menuju deretan murid baru yang sudah berbaris.
•~•~•
"sekarang kalian boleh ke mading kalian cari nama kalian dan kalian liat masuk kelas apa, habis itu cari kelas kalian masing masing, ngerti?" teriak seorang laki laki yang memakai almamater sekolah.
Aldi bangkit dari tempat dia berjongkok diantara kerumunan orang yang berdiri agar tidak terlihat kakak kelas, dia terlalu malas mendengarkan kakak kelasnya yang berbicara didepan sambil menahan panasnya matahari, lebih baik dia berjongkok diantara kerumunan orang dan bermain game diponselnya, saat akan melangkah kearah mading, aldi langsung berhenti karna melihat orang orang berlari ketempat dimana mading berada seperti berlomba lomba siapa yang akan sampai lebih dulu akan mendapatkan kelas yang jarang dimasuki oleh guru killer.
Aldi mendengus dan dan memperhatikan sekelilingnya dan melihat seorang laki laki yang berjalan sangat santai, aldi pun menghampiri orang tersebut.
"woi bro, apa kabar?" aldi menepuk pundak laki laki itu dengan keras.
"apa sih? Lo siapa? So asik banget" pria itu memandang aldi heran bercampur kesal
"kita teman sekarang, ayo kekantin" ajak aldi tak perduli dengan jawaban yang di berikan oleh pria yang aldi belum ketauhi namanya.
•~•~•
"X Mipa 2, dimana ya?" gumam aqila setelah membaca mading.
"emm lo kelas X Mipa 2?" gadis disamping aqila ternyata mendengar gumaman nya
"eh? Iya"
"kita satu kelas, cari kelasnya bareng gue yu" gadis itu tersenyum manis pada aqila
"oh ya? Ayo deh boleh"
Setelah mengelilingi sekolah akhirnya mereka menemukan kelas yang akan mereka tempati selama setahun kedepan.
"nah ini kelasnya"
"yaudah masuk yu"
"lo duduk sama gue ya?"
"oiya kita belum kenalan kan? Nama gue olivia"
"gue aqila"
Aqila jongkok untuk membenarkan tali sepatunya yang terlepas dan saat sudah selesai ada tangan yang menarik tali sepatunya hingga terlepas lagi. Dengan kesal aqila bangkit untuk melihat siapa pemilik tangan jail itu.
"lo ngapain sih?" aqila menatap laki laki yang masih berjongkong dihadapannya
"narik tali sepatu lo" laki laki itu berdiri dan mengulurkan tangannya kearah aqila
"gue aldi dan kita sekelas"
Aqila menatap laki laki itu dengan perasaan aneh.
Aldi? Engga, bukan aldi anak nakal itu pasti kan. Batin aqila
"ye malah bengong" aldi berjalan melewati aqila menuju bangku kosong yang ada dibelakang bangku aqila.
Ko gue kaya kenal ya batin aldi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My little enemy It's my boyfriend
Teen FictionTeman bertengkarnya akan pindah keluar kota. Aqila harusnya merasa senang, tapi kenapa dia malah merasakan hal lain?