Pagi yang sangat cerah membuat Clarita semangat menjalankan rutinitasnya yaitu sekolah, Clarita bergegas mengambil tas yang ada di atas kasur dan langsung turun berjalan menuju meja makan, satu demi satu anak tangga telah Clarita lewati belum juga sampai di meja makan tiba-tiba langkah Clarita terhenti ketika melihat papah dan mamahnya mengelus rambut Arventa di meja makan, seketika air mata jatuh membasahi pipinya.
"Kapan gue bisa merasakan seperti itu, gue pengen banget bisa ngerasain kasih sayang dari mamah papah" batin Clarita.
Clarita menghapus air matanya yang membasahi pipinya dan langsung melanjutkan langkahnya menuju meja makan. Kini Clarita tidak sesemangat tadi.
"Pagi pah, mah, kak" sapa Clarita dengan nada yang lesuh tidak ada tanda semangat sedikit pun.
"Pagi juga clar" saut Arventa, lalu Arventa menatap mamah dan papahnya "pah mah kok diem jawab dong Clarita nyapa juga" lanjut Arventa.
"Udah gapapa kak" kata Clarita dengan muka datarnya.
"Udah buruan makan jangan kebanyakan bicara" kata mamah menyuruh Clarita dengan nada yang agak tinggi.
Clarita hanya mengangguk dan mengambil roti yang telah di beri selai coklat. Setelah menghabisi rotinya Clarita langsung pamit untuk berangkat sekolah.
"Pah, mah, kak, Clarita berangkat sekolah ya. Assalamualaikum" pamit Clarita.
"Walaikumsalam" saut papah mamah dan Arventa berbarengan.
Clarita menyalakan mobilnya dan langsung meninggalkan halaman rumahnya, di tengah perjalanan Clarita kembali mengingat kejadian di rumahnya, dan akhirnya air mata pun membasahi pipinya lagi. Clarita segera meminggirkan mobilnya dan kini Clarita menangis sejadi-jadinya.
"Kenapa dunia ini gak adil buat gue, kenapa orang tua gue gak pernah sayang sama gue, apa salah gue, kenapa orangtua gue cuma sayang kak Arventa, gue juga pengen kaya kak Arventa yang selalu di sayang sama mamah papah, apa gue gak pantes di sayang " ucap Clarita di tengah tangisnya.
Setelah Clarita sudah mulai tenang ia kembali menjalankan mobilnya, jalan demi jalan telah Clarita lewati dan akhirnya pun telah sampai di sekolah dan langsung menuju kelasnya.
***
Clarita melamun di kelas tanpa disadari air matanya keluar lagi. Ketiga sahabatnya kaget melihat Clarita melamun dan menangis.
"Clar....Clar....Clarita" panggil audrey pada Clarita.
Clarita masih saja melamun.
"Claritaaaaa" teriak ketiga sahabatnya berbareng .
Dengan teriakan ketiga sahabatnya itu berhasil membuat Clarita kaget, dan dengan cepatnya Clarita menghapus air matanya.
"Lo apa-apaan sih bertiga bikin gue kaget aja" ucap Clarita dengan nada kesel.
"Abisnya lo pagi-pagi ngelamun ga jelas di kelas terus nangis lagi" balas Alena.
"Lo kenapa sih Clar ngelamun gitu terus nangis?" Tanya Audrey kepo.
"Gue gapapa kok, tadi cuma kelilipan aja jadinya keluar air mata deh" bantah Clarita seakan gak terjadi apa-apa.
"Jangan bohong mana mungkin kelilipan bisa sampe banjir gitu pipi lo" ucap Reyna. "Kita ini sahabat lo Clar, jadi kalo ada apa-apa cerita jangan di pendem sendiri, kita harus susah senang bareng" lanjut Reyna.
"Iya iya tapi bener kok gue gapapa" ucap Clarita meyakinkan ketiga sahabatnya itu.
"Yakin?" Tanya ketiga sahabatnya berbarengan.
"Iya... Bawel banget ya lo pada" ucap Clarita sambil senyum.
Kringgg
Bel masuk pun berbunyi, semuanya langsung pindah ketempat duduk masing-masing, karena takut kena semprot sama guru ekonomi yang galaknya buka main. Setelah semuanya telah rapi di tempatnya masing-masing Bu Yani mata pelajaran ekonomi pun masuk dan memberikan tugas.
"Buka buku paket halaman 98 kerjakan sekarang gak pake berisik !" Ucap Bu Yani.
Karena Bu Yani terkenal galak di sekolah ini jadinya murid di kelas XI IPS 2 gak berani bicara apa pun selain mengerjakan tugas yang telah di berikannya.
Kringgg Kringgg
Bel istirahat telah berbunyi, sorak murid kelas XI IPS 2 karena telah terbebas dari Bu Yani guru yang sangat amat galak.
"Kantin kuy guys" ajak Reyna kepada tiga sahabatnya itu.
"Ayo" jawab audrey langsung berdiri.
"Kuy kuy kuy kita kantin" jawab Alena langsung berdiri juga.
"Gue ga ikut deh gua mau di sini aja" jawab Clarita.
"Yaudah kita ke kantin dulu ya Clar. Jangan rindu ya Clar"Kata Reyna sambil ngeledek Clarita.
Clarita hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah sahabatnya itu.
Halo :)
Ini cerita pertama aku, maaf kalo ceritanya absurd dimaklumin aja ya aku baru belajar hehe
Jangan lupa di vote dan comment ya😊
Tunggu kelanjutannya😊😊😊Jangan lupa juga follow @putriiirhy_
Sekian dan terima kasih😘😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Less Effection
General FictionClarita Aracelly adalah seorang gadis yang hidup dari keluarga yang sangat kaya raya, hidupnya selalu berkecukupan tidak pernah merasa kekurangan, orang tuanya selalu memberikan uang yang berlebihan kepadanya, tetapi yang clarita butuhkan bukan uang...