"Ayah tidak akan meninggalkanku."
Singto hanya terdiam saat melihat putranya yang sedang dalam masa pertumbuhan saat ini tengah berada diatasnya. Dia sungguh terdiam saat ini.
"Ayah hanya milik Krist."
_____________________
"Dia Ayahku, dia akan selalu menjadi Ayahku."
Krist tengah berteriak kencang pada Neneknya saat ini, anaknya sedang membelanya dirinya, tapi Singto pun merasa sesak saat ini.
________________________
"Kau mencintai seseorang yang kau ceritakan Krist, kau sedang jatuh cinta."
Krist diam dan hanya mampu menatap kosong pemandangan dihadapannya saat ini. Kalimat yang diucapkan temannya sungguh bagaikan mimpi buruk yang selama ini Ia takutkan.
__________________________
"Apa aku salah jatuh cinta padanya?"
"Tidak ada yang salah akan jatuh cinta Krist, hanya saja kadang waktu dan keadaan yang membuat perasaanmu salah."
Krist menunduk dan menahan sesak yang Ia rasakan. Kenapa, kenapa jatuh cinta membuatnya bingung dan sesak seperti ini.
_______________________
"Jika aku terlahir, aku tidak ingin menjadi sosok anak yang kau rawat, Ayah. Aku ingin menjadi sosok yang menemanimu tapi bukan sebagai sosok yang kau rawat. Tapi sebagai sosok yang kau cintai lebih dari sosok yang kau rawat."
Deg
Singto menangis, sungguh Ia menangis saat ini. Anak yang selama ini Ia cintai lebih dari sosok anak kecil yang selalu bergantung padanya, tengah mengatakan kalimat yang selama ini Ia tunggu dan Ia takutkan. Singto takut akan apa yang akan terjadi pada anaknya.
___________________
"Kalau Ayah mencintaiku, pergi denganku dan tinggalkan semua ini."
"Aku ingin kau tau Krist, semua yang kau inginkan ada batasnya. Dan aku tidaklah bisa melewati batas tersebut."
"Ayah egois!!"
"Demi dirimu, Krist." Lirih Singto.
"Aku bahagia dengan Ayah, aku bisa bahagia hanya dengan Ayah!!"
________________________
Singto mengecup ringan kening Anaknya, anaknya yang selalu Ia cintai.
"Son, I Love You."
"Love you too, Daddy."
'Aku tau menyukainya adalah dosa. Tapi biarkan dosa tersebut menjadi dosa terindahku. Dan untuk dosa terindahku adalah urusanku dengan Tuhanku.'
Krist memejamkan matanya dan menikmati pelukan sang Ayah sekaligus sosok yang Ia cintai dan Ia kagumi.
Hahhhhh ok guys
Saya nekat bikin ini ceritaaaaaaaa
Soalnya pikiran alur ini itu selalu kebayang diotak saya. Dan jeleknya saya itu, saya bakal mikirin terus alur yg belum saya tuangkan ketulisan, dan bakal ganggu alur lainnya :"(((Dan sialnya ini alur yg muncul terus. Nekat banget bikin alur Ayah dan Anak
Saya bikin alur ini karena habis liat poto Singto Krist yg saya buat Sampul cerita ini. Tetiba muncul gitu aja...Hahhhh salah sih saya bikin cerita lagi disaat cerita2 saya terbengkalai. Hanya saja uhhh saya bisa apa coba yakan
Surabaya 11072018
11.52