Another Universe
©chaniieyeollieK A I S O O
Warn : BL, yaoi, typo, baku, etc.
Genre : Romance, Hurt.
Hope you enjoy it!
•°•°•°•°•
Kepalanya terasa begitu sakit saat ia membuka mata. Seingatnya ia tidak meminum alkohol semalam, kurang tidur pun tidak. Tapi mengapa sakit sekali? Jongin mencoba mendudukan dirinya, dan memijat kepalanya yang terus berdenyut. Bibirnya mengeluarkan desisan menahan sakit. Dengan tertatih, ia berusaha menuju kamar mandi, berharap air dingin bisa menghilangkan sakit kepalanya saat itu juga.Seperti biasa, sepuluh menit kemudian ia akan keluar dari kamar mandi dan menemukan pakaian yang sudah disiapkan Kyungsoo untuk bekerja. Setelah mematut pakaiannya agar terlihat rapi di cermin, Jongin segera keluar dari kamarnya dan menuju dapur.
Ia sama sekali tidak melihat adanya keberadaan seseorang, kemungkinan Kyungsoo sudah pergi di pagi-pagi buta. Namun lelaki itu sempat menyiapkan sarapan untuknya. Jongin mengendikkan bahunya acuh dan langsung memakan sarapannya dalam diam. Mungkin dia akan meminta maaf nanti malam setelah pulang bekerja.
Sakit kepalanya sudah mulai berkurang saat ia memasuki kantornya. Seperti biasa, ia mulai menebarkan senyum penuh kharisma miliknya. Tapi mereka malah menatapnya aneh dan berbisik-bisik.
"Apa ada nasi yang menempel?" gumamnya. Melalui kaca dinding lift, ia menilai penampilannya saat ini yang tak bercela. Sama sekali tidak ada yang aneh.
Ketika sampai di meja kerjanya, ia mendapat beberapa tatapan beragam. Taemin rekan kerjanya tampak melihatnya dengan alis berkerut, dan Minho menyeringai kecil.
"Ada apa dengan kalian?"
Taemin dan Minho saling melirik dengan mulut terbuka. Kemudian salah satu dari mereka menatapnya kembali. "Wow, apa kepalanya terbentur sesuatu? Dia percaya diri sekali pagi ini," kata Taemin.
"Meski begitu aura pecundangnya tetap menguar," timpal Seulgi yang baru masuk ke ruangan mereka dan meletakkan beberapa map di meja Minho.
Jongin terlihat tidak mengerti, namun mengabaikannya dan memijat keningnya yang kembali berdenyut. "Berisik, aku sedang malas bercanda. Kepalaku sakit sekali hari ini."
"Seperti kami peduli saja."
Jongin melirik ke arah Seulgi yang baru saja berucap dengan ketus. Ia terkekeh sembari mengeluarkan beberapa kertas-kertas desainnya. "Kau masih sakit hati karena aku menolakmu, ya?"
Sedetik kemudian, Seulgi, Taemin dan Minho saling menatap dengan mata terbelalak. Taemin adalah orang pertama yang tertawa keras diikuti Minho. Sementara Seulgi menunjuk wajah Jongin dengan kukunya yang bercat merah.
"Berhenti mengucapkan omong kosong. Bahkan melihat wajahmu saja aku muak! Sejak kapan aku menyukaimu, hah?!" seru Seulgi marah.
"Kepala si Pecundang Kim ini sepertinya baru saja terbentur sesuatu." Minho menggeleng dan melirik Jongin sinis.
Jongin membeku, tatapan mereka semua benar-benar membuatnya berpikir bahwa ini bukan lelucon. Ia menatap punggung ketiga rekannya yang menjauh pergi meninggalkan ruangan, meninggalkannya yang masih terpaku di kursi.
"Ada apa dengan mereka?" Jongin menggaruk kepalanya yang tiba-tiba menjadi gatal. "Apa aku melakukan sesuatu yang salah?"
Enggan pusing memikirkan semua keanehan itu, jarinya mulai bergerak membentuk sebuah desain pakaian pria untuk musim dingin. Begitu seterusnya sampai berjam-jam berikutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Universe [END]
FanfictionTHREESHOT Jongin pikir, semuanya akan berjalan seperti biasa. Suami yang penurut, sahabat yang setia, serta orang-orang yang memujanya. Namun semua berubah semenjak malam itu. Dimana kepribadian orang-orang yang dikenalnya berubah terbalik. Bagaiman...