kala itu aku memberanikan diri untuk mengaku bahwa aku masih menyayangimu. aku ingat persis hari itu. aku ingat bagaimana gugupnya aku sebelum menyatakan kalimat itu. aku ingat saat kakiku sibuk melangkah hilir mudik mencari-cari di mana penjual pulsa di sekitarku padahal jarum jam sudah berada di atas jam sembilan. dan tentu saja aku ingat jawabanmu. aku pasti ingat bagaimana kamu menanggapi pernyataanku dengan kalimat sederhana dan nada yang juga kelewat biasa. sejenak aku bahkan ragu apakah kamu sungguh-sungguh mendengarkanku yang mengungkapkan sebuah kalimat serius.
"iya, makasih banyak kalau kamu masih sayang sama aku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Besok-besok Patah Hati
Short StoryDengarkan isi hatiku, jangan beritahu dia. Ditulis di bulan Juli 2018. Cover from Pinterest.