Dear, Juli...
Hari ini kau menampakkan wajah yang indah nan ceria. Para insan menyambutmu dengan penuh bahagia dan bangga. Berapa catatan usang penuh dengan bahagia ataupun sedih itu sudah mulai mereka lupakan.
Nah, di awal wajahmu menghiasi dunia, mereka akan banyak mencatat banyak hal yang berharap akan membawakan sepucuk bunga. Tak hanya bunga-bunga biasa yang diharapkan, bahkan bunga yang ber-cover surga. Semoga apa yang diharapkan bisa menorehkan sejarah bagi mereka.
Juli...
Mereka begitu senang menyambutmu, sebenarnya akupun begitu juga. Tapi aku belum menyadari bahwa inilah nikmat terbesar dari Allah yang diberikan diawal wajahmu terbit.Aku yakin saja, tak ada diantara kita meminta nikmat yang satu ini, yaitu nikmat sakit.
Nikmat tersebutlah yang Allah berikan padaku. Mungkin jika menurut kalian ini bukan nikmat, tapi menurutku justru inilah nikmat terbesarku. Sebab tanpa kita minta, tanpa kita harapkan, tanpa kita inginkan, dari saking Allah sayangnya kepada kita. Tetaplah Allah memberikan hal itu.
Bersyukurlah...
*Apapun yang kita dapatkan. Apapun yang diberikan-Nya.Madura, 01 Juli 2018
(Tubuh lemas, tak berdaya. Di kamar)

KAMU SEDANG MEMBACA
PESAN PENDEK UMMI
Poetry"Nak... Jadilah, Bintang yang terang dikegelapan malam. ...."