Cemburu

643 50 2
                                        

Jackson menyusun tiap potongan puzzle bergambar anjing di depannya satu-persatu. Pria manis ini menelungkupkan tubuhnya di atas lantai, memakai sweater merah dan rambut coklat berponinya melambai-lambai terkena angin dari kipas angin elektrik di sampingnya.

Jackson mencari dan menyusun potongan puzzle yang pas di tempatnya dengan malas, ia jenuh menunggu seseorang.
Sudah 2 jam lebih ia menunggu dengan hanya bermain puzzle saja.

Jackson membanting potongan puzzle yang di pegangnya dengan kesal, “Ishh Jinyoung-ahh kenapa kau belum pulang..??” ujarnya sesekali mendecak.

Jackson tidak suka sendirian, ia berada di kamar Jinyoung bermaksud untuk menantinya di sini. Dasar seenaknya sendiri masuk ke kamar orang lain, itu kan sudah masuk privasi pribadi.

Tapi namanya Jackson, ia tidak peduli dengan privasi orang lain apalagi yang menyangkut Jinyoungnya, baginya barang milik Jinyoung juga barang miliknya dan barang miliknya juga barang milik Jinyoung. Masa bodoh saja lah.

“Aaaahh Jinyoungieee..” rengek Jackson.
Sudah hampir jam satu siang, setahu Jackson hari ini materi kuliah Jinyoung hanya dua saja dan harusnya sudah selesai sejak jam sebelas siang tadi.

Jackson mendengus dan rebahan di atas lantai, ia masih harus menunggu. Karena Jinyoung menjanjikan sesuatu padanya.

Flashback

Pagi hari setelah kejadian lampu padam di apartemen Jinyoung membantu Jackson membersihkan kamarnya, sungguh kamar Jackson tidak terlihat seperti sebuah kamar, lebih persis seperti kandang anjing. Rusuh dan barang-barang berserakan di mana-mana.

Jinyoung menghela napas, “Jack, lo manusia atau hewan sih? Kamar lo kek kandang begini..” ujarnya sambil mencuci piring di wastafel.

“Ya, aku puppy mu~” sahut Jackson dengan nada yang di manis-maniskan,
Jinyoung berdecak, “Ishh jangan diem aja di situ, bantuin gue! Ini kamar lo.” Ujarnya agak kesal melihat Jackson hanya main ponsel saja sama sekali tak berinisiatif untuk membersihkan kamarnya sendiri.

Jackson menggeleng, “No no, kau majikanku jadi kau yang harus membersihkan kandangku.”

“Aishhh lo yaa..”
Jackson menjulurkan lidahnya.

Jinyoung hanya pasrah melanjutkan kegiatan cuci piringnya.

“Jinyoung-ah..”

“Hm..?”

“Ayo jalan-jalan,”

“Hah?”

“Ayo jalan-jalan keluar Jinyoung-ah~ aku bosan di apartemen terus-terusan..”

“Ngaco, emang lo gak ada materi kuliah hari ini?”

“Bolos aja,”

“YA!! Lakukan atau selamanya lo bakal gue benci!”

“Yahh kok gitu sihh..”

“Gue nggak mau paman lo bunuh gue karena lo bolos satu materi dan lo jadi tambah bego,”

Jackson mempoutkan bibirnya dan diam, Jinyoung melirik Jackson yang memainkan ponselnya dengan kasar.

‘Dia ngambek..?’ batin Jinyoung bertanya.
Hening. Hanya suara fx game dari ponsel Jackson yang terdengar.

“Gue nggak bisa ikut jalan-jalan sama lo hari ini karena gue ada materi sastra, dan lo juga nggak boleh bolos karena ada materi juga,”

Jackson semakin memajukan bibirnya tanda kesal.

“tapi kalau besok gue cuma ada dua materi dan pulang jam sebelas..”

Jackson terkesiap,

“kita jalan-jalan besok aja,” lanjut Jinyoung. Senyuman terukir di wajah Jackson karena mendengar ucapan Jinyoung barusan, besok mereka berdua akan jalan-jalan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 11, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MENDOUKSAI WANG PUPPYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang