We're Married? [Vrene]

35.

Happy Reading❤
Vomment Juseyo💙

Keesokan Harinya

08.00

Cklek!

"selamat pagi Irene-ssi" ucap seorang dokter masuk ke dalam ruangan Irene yang tampak sedang memakan sarapannya dengan Taehyung disampingnya.

"selamat pagi" ucap Irene tersenyum

"akhirnya aku bisa melihatmu tersenyum" ucap Dokter tersebut senang

Irene hanya tersenyum lebar, Ia senang karena tadi malam Dokter tersebut memberikan kabar kalau Ia mendapatkan pendonor, walaupun awalnya Irene menangis kalau dia ada di stadium akhir tetapi Dokter menenangkannya.

"habis Sarapan, jangan banyak minum dan jangan memasukkan makanan apa pun ke tubuh anda karena siang ini anda akan dioperasi" ucap Dokter tersebut

"baiklah" jawab Irene

Dokter pun keluar dari ruangan

"Taehyung-ah" panggil Irene

"ndee?" tanya Taehyung

"setelah aku operasi, aku ingin kau orang pertama yang aku lihat" ucap Irene tersenyum

Taehyung terdiam sejenak lalu memegang tangan Irene

Irene melihatnya segera melepaskan genggaman Taehyung, Ia tidak mau berdebar-debar atau semakin mencintai Taehyung lagi.

"sudah terlambatkah kau memberiku kesempatan satu kali lagi?" tanya Taehyung pelan

Irene hanya menatap kedua mata Taehyung, lalu menghela nafasnya.

"aku .. Tidak tau"

Cklek!

"Kim Taehyung? Boleh saya berbicara dengan anda sebentar?" tanya Dokter masuk ke ruangan memanggil Taehyung

Taehyung pun segera keluar.

Irene menghela nafasnya pelan, menatap pintu yang ada didepannya.

"haruskah aku memberikanmu satu kesempatan lagi Taehyung?" gumam Irene

💙

Siang hari Tiba, Irene di bawa ke ruang operasi, tetapi Ia heran kenapa Taehyung tidak ada disaat penting seperti ini, setidaknya Irene ingin melihat wajah Taehyung.

"dokter!" panggil Irene setelah masuk ke ruang Operasi

"ya?" tanya dokter tersebut memakai masker di mulutnya

"apa aku akan selamat" tanya Irene cemas

"aku akan berusah semaksimal mungkin, kau tidak perlu takut dan pejamkan matamu .. Obat biusnya akan segera bereaksi"

Irene pun memejamkan matanya.

💙

Irene berada di alam sadar, tubuhnya berada di padang rumput memakai pakaian putih, tidak ada siapa-siapa kecuali dirinya dan namja yang tampak berdiri membelakanginya