Amnesia // c.h [Song Fiction]

967 56 37
                                    

"Cal, bener nggak mau ikut ngumpul?" tanya Ashton sekali lagi. Calum menggeleng sambil memainkan asal bass di pangkuannya.

"Sampaikan saja salamku pada yang lain," kata Calum. "Dan juga pada... Lea," lanjutnya. Calum memberi jeda saat menyebutkan nama gadis itu. Menelan ludah saja rasanya pahit. Sulit sekali rasanya saat ingin menyebut namanya.

Ashton mengangguk. "Jangan terlalu di pikirkan lagi. Dia sudah dengan yang lain."

Calum hanya tersenyum kecil. Ashton meninggalkan Calum berdua di ruang latihan band. Berdua, dengan bass kesayangannya. Ia menghela nafas. Lea, she's his ex. Sudah setengah tahun lewat, tapi dia masih belum bisa melupakannya.

***

"Hei, kau terlalu banyak minum cola, Cal. Kau sudah minum 3 gelas. Bagaimana jika kau mabuk?" Lea menegur Calum sambil menujuknya dengan sepotong kentang goreng di tangannya lalu ia melahapnya.

"Itu tidak mungkin, bodoh," jawab Calum sambil menjulurkan lidahnya lalu kembali meneguk colanya. "Paling perutku yang akan terasa kembung."

Lea mengerucutkan bibirnya. "Aku tidak bodoh. Kau yang bodoh karena minum cola terlalu banyak."

"Bilang saja kalau kau juga mau. Tidak usah menyebutku bodoh," sangkal Calum.

"Tentu saja aku mau, kau meminum cola bagianku dan sekarang aku harus memesan minuman lagi. Pokoknya kau harus mentraktir semua yang aku pesan," kata Lea sambil melahap sebuah kentang goreng dan sosis bersamaan.

"Baiklah, aku akan mentraktirmu hari ini. Tapi jangan panggil aku bodoh lagi," kata Calum.

Lea menatap Calum tajam lalu menginjak kaki Calum di bawah meja. "Hei, kau duluan yang menyebutku bodoh, tau."

Calum mengaduh kesakitan. "Tapi kau tidak perlu menginjakku."

Lea menjulurkan lidahnya lalu meminum cola yang tersisa. "Kau menyebalkan, Calum bodoh," tambahnya.

"Walaupun menyebalkan dan bodoh, kau tetap menyukaiku, kan?" Calum menyeringai saat menggoda Lea dan sedetik kemudian wajah Lea memerah seperti elmo yang sedang mandi lava.

Calum tergelak. "You are cute when you're blushing," kata Calum sambil menopang dagunya dengan tangannya. Menikmati wajah Lea yang manis ditambah semburat merah yang mewarnai pipinya.

"Apa lihat-lihat? Aku tau aku manis, tapi kau tidak perlu memperhatikan aku seperti itu," kata Lea, menyadarkan Calum.

"Kau tau? Kau terlalu pede untuk ukuran cewek. Ada saus di bibirmu, tuh. Makanya aku memperhatikanmu terus," kata Calum lalu kembali tergelak. Lea kembali mengerucutkan bibirnya lalu mencari-cari saus yang menempel di bibirnya.

"Bukan di situ, Lea Carsley. Tapi di sini," Calum menjulurkan tangannya lalu menghapus sisa saus di sudut bibir Lea dengan jemarinya. Lea sedikit memundurkan wajahnya.

"Dasar teledor. Seperti anak kecil saja," kata Calum lalu mengelap jemarinya dengan tisu.

"Walaupun seperti anak kecil, tetap saja kau menyukaiku," jawab Lea sambil menjulurkan lidahnya.

Calum tergelak lalu menjulurkan tangannya kembali untuk mengacak-acak rambut Lea yang disambut dengan amarah Lea karena rambutnya berantakkan.

Ya, bagaimanapun Lea, Calum akan selalu menyukai gadis itu. Always.

***

Lea mengajak Calum camp di dekat sebuah danau di hutan kecil. Tempatnya sepi, tapi tidak terlalu jauh dari jalan raya. Tempat ini adalah tempat favorit Lea saat masih kecil. Ayahnya pernah mengajaknya camp di tempat ini. Dan Calum adalah orang pertama yang dia ajak camp di sini.

Amnesia // c.h [Song Fiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang