1.

125 22 7
                                    


Pukul 06:00 begitu ku membuka mata. Kupandangi langit-langit kamarku yang tidak berubah sedari aku kecil. Aku bangun dari kasurku, namun masih malas untuk beranjak.

Brak! Pintu kamarku dibuka

"Aniiinn!! Ayo bangun... Entar kamu terlam.." Omongan Ibuku terputus begitu melihatku yang sudah bangun. Aku hanya tersenyum tipis padanya.

"Ya sudah, kalo begitu cepat mandi. Ini hari pertama kamu kerja, jangan sampe telat." setelah mengucapkan kalimat itu Ibuku pergi meninggalkanku.

Ibuku benar. Aku harus bergegas. Maka aku segera beranjak dari ranjang dan membuka tirai jendela.

"Selamat pagi dunia." ujarku didepan jendela.

Tidak ingin membuang waktu lagi, aku segera mengambil handuk dan bergegas ke kamar mandi.

-000-


Sepiring nasi ditemani dengan tempe dan sayur sop, tak lupa dengan sambal sebagai pelengkap menjadi menu sarapan pagi ini. Aku menyantap dengan nikmat. Meskipun sederhana, tapi aku selalu suka makan masakan Ibuku.

"Nanti disana kamu harus bisa cepat akrab sama temen-temen kerjamu. Kamu harus cepat tanggap. Jangan sampe kerjaan kamu terhambat gara-gara sifat pemalumu itu."

Aku hanya bisa menunduk dinasihati seperti itu. Daripada Ibuku berbicara lagi aku segera menyudahi makanku dan membawa piringku ke tempat cuci piring.

Sambil mencuci piring aku berpikir bagaimana nanti nasibku disana. Maksudku adalah, bagaimana aku menghadapi hari pertamaku. Jujur aku begitu gugup. Berbagai kemungkinan muncul dikepalaku. Aku berusaha menguatkan diriku. Aku pasti bisa menghadapinya.

Setelah beres mencuci piring aku mengeringkan tangan dengan lap. Aku melirik jam, sudah pukul 07:00. Aku kembali ke kamar untuk mengambil tasku lalu aku pamit pada Ibuku.

"Bu, Anin berangkat dulu." ucapku sambil meraih tangan untuk kucium. Tapi ibu menghentikanku.

"Jangan lupa sama pesen Ibu tadi."

Aku menghela nafas.

"Iya-iya bu... Anin gak bakal lupa kok." Setelah aku mengatakan itu Ibuku menyodorkan tangan untuk kucium.

"Hati-hati ya." ucapnya melepas keberangkatanku. Aku hanya mengangguk.

Anin pasti bisa kok.

The Story of Introvert GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang