Di koridor sekolah Zero dan Stephanie berjalan beriringan tak ada yang memulai pembicaraan mereka sama-sama asik dengan pikiran sendiri karena merasa jengah dengan situasi itu zero pun memulai pembicaraan
"Step mau gue bantuin bawa bukunya gak" tawar zero
" Gak usah ro gue bisa sendiri kok"tolak Stephanie
" Itu bukunya berat loh entar lu capek lagi"tawar zero lagi tidak menyerah
"Gak usah ro,lu masuk ke kelas lu aja"tolak Stephanie
"Udah sini gue bantu"tawar zero yang sudah berdiri tepat di depan Stephanie untuk mengambil alih sebagian buku yang di bawa Stephanie
"Udah gak usah ro biar gue aja"tolak Stephanie
"Udah gak papa" ucap zero dengan menyunggingkan senyum indah nya
"Stephanie Stephanie lu cantik banget sumpah jarang-jarang gue muji cewek kayak gini , lu itu udah cantik, baik, pinter pokoknya lu itu cewek idaman gue , step gue suka Sama lu lu mau gak jadi pacar gue " ucap zero dalam hati
Zero memang sudah menyukai Stephanie sejak masa orientasi siswa yaa cinta pada pandangan pertama ,tapi zero bukan tipe cowok yang dengan mudah menembak cewek meskipun tampang nya sudah seperti seorang playboy tapi jujur saja zero sama sekali belum pernah berpacaran , jadi maklum saja jika dia sudah seperti cowok nerd yang sedang jatuh cinta
"Ro udah sampai nih lo masuk aja ke kelas Lo biar gue sendiri yang ngumpulin buku nya"ucap Stephanie saat mereka sudah sampai di depan perpus
"Ohhh iya gue ke kelas diluan ya" ucap zero sambil memberikan buku yang di pegang nya kepada Stephanie
"Gue diluan ya step" ucap zero dan dibalas anggukan oleh Stephanie
Sementara disisi lain Arsilla dan Nathan malah diam di belakang sekolah
"Sil, lo ngapain ngajak gue ke belakang sekolah?" tanya natha dengan nada sedikit takut. Arsilla menjawab nya hanya dengan tatapan yang tajam
"Buset Sil, lo kenapa natap gue gitu astaga" ucap Natha sambil menggoyangkan tangan kiri Silla
"Sil jawab ngapa gue kayak ngomong sama tembok"
"Sil lo ga bisa ngomong?"
"Sil kok lo mendadak bisu sih?"
"Sil lo--"
"Berisik banget sih lo" ucapan Natha terpotong
"Ya abis lo diem, kita tetep disini gitu?"
"Ya terus kita mau kemana?" ucap Arsilla dengan nada di lembut lembutkan
"Bolos mau?" tanya Natha
"Bolos kemana dulu?"
"Mall?"
"Kuy" ucap Silla bersemangat
Sementara Michelle dan Fikry
"Fikkk kita mau kemana?" tanya Michelle
"Ke perpus mau ga?"
Njir dia mah anak nya baek baek jadi kudu gue baekin batin Fikry
Njir anak ini baek banget sih ngajak gue ke perpus ga cocok banget sama gue batin Michelle
"Emm boleh"
Dan mereka pun pergi ke perpus
Belum sempat sampai perpus mereka ketemu dengan Natha dan Arsilla"Ehh kalian mau kemana?" tanya Natha
"Ke perpus" jawab Fikry dan Michelle kompak
"Hah?! ga salah?" tanya Natha dan Arsilla kompak
"Lo ga kejedot tembok kan Hel?" tanya Arsilla dengan nada curiga
"Ehh ng--ngga kok" jawab Michelle kikuk
"Dan lo Fik, lo bukan setan kan?" Tanya Natha
"Ya kaga lahh haha" ucap Fikry kikuk
"Lah terus kenapa malah pergi ke perpus? Itu bukan lo Hel" ucap Arsilla
"Lo juga Fik" ucap Natha
"Oh ohh ohh gue paham kalian lagi nunjukin kalo kalian itu anak baek kan?" tanya Arsilla
"Ehh" ucap Fikry dan Michelle kompak
"Astaga jaim banget kalian" ucap Natha lalu menarik Arsilla menjauh
Dan Michelle dan Fikry pun menjadi canggung
••
Halo halo ketemu lagi sama kita yaaaaa
Semoga suka sama part ini
Kalo ada typo kasih tau yaa
Maaf ya cerita nya masih gini
Amatiran wkwk
Sampai ketemu di part selanjutnya yaaa
Babaiiiii
Salam manis
Erni&Zulia
KAMU SEDANG MEMBACA
un amour
Teen FictionFRIENDZONE Tapi apakah kau tahu rasanya mencintai namun bertahan untuk tidak memiliki?? Bertahan untuk tidak mengungkapkan?? Percayalah ini lebih dari sekedar patah hati -Arsilla Nathalia Putri