1: Kamu harus kuat

258 67 6
                                    

Spam comment bisa kali ah, biar semangat gitu loh!!

Kencangkan sabuk yo, karna perjalanan kita panjang.



✨✨✨

Sembari menggendong tas coklatnya, ia berdiri menunggu kereta yang akan membawanya ke sebuah tempat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sembari menggendong tas coklatnya, ia berdiri menunggu kereta yang akan membawanya ke sebuah tempat. Semarang - Solo terdengar dekat bukan?

Selalu seperti ini.

Sudah 6 bulan ia seperti ini, dari Semarang lalu ke Solo lalu kembali pulang ke Semarang.

Membosankan.

Membuatnya muak.

Ia ingin pergi jauh, pergi dari dunia kalau bisa.

Namun ia sadar, hidupnya masih berantakan. Tuhan tidak akan mau menerima dirinya yang kerap kali melakukan dosa. Bunda juga akan sedih melihat buah hatinya dan suami menghilang begitu saja.

Tunggu,

Suami?

Memang pantas lelaki brengsek yang melukai Bunda itu di sebut suami? Tidak, ia pun tidak pantas menyandang gelar Ayah dari Seongwu.

Katakan dibagian mana Seongwu bisa menyebut lelaki itu sebagai Ayah kalau kerjaannya hanya pulang dengan kepala emosi, mencaci Bunda lalu berakhir melakukan kekerasan.

Dibagian mana lagi Seongwu memanggil sosok itu sebagai Ayah kalau acap kali Seongwu melihat sosok itu berselingkuh dengan santai. Tatapan itu bahkan tak pernah Seongwu lihat lagi sejak umurnya 10 tahun. Sebagai infomasi saja, Seongwu sekarang sudah dewasa. Sudah memakai seragam putih abu-abu, bukan lagi seragam merah putih dengan lambang SD.

Gelar 'panutan' yang Seongwu berikan padanya kini sirna. Gelar yang begitu berharga hingga di waktu kecilnya ia membuat mahkota sebagai bukti 'panutan' untuk lelaki itu. Sekarang mahkota itu tidak pernah ia berikan lagi. Tidak ada gelar baik bagi orang yang berlaku jahat.






✨✨✨

Kepulangannya hari ini dari Solo di temani titik-titik yang menghantam keras tubuhnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kepulangannya hari ini dari Solo di temani titik-titik yang menghantam keras tubuhnya. Seongwu berjalan santai tanpa memperdulikan tasnya yang basah, kemeja yang kini melekat, pandangannya yang memburam dan juga tubuhnya yang mengigil kedinginan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 23, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Passing By | OngnielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang