chapter 02

75 8 3
                                    

"Sialan! Enyah kau dari rumahku!"

"Hei, apa salahku? Aku hanya ingin berkunjung!"

"Berkunjung? Di pagi buta seperti ini?"

"Matamu yang buta! Ini sudah siang!"

"Ini masih pagi keparat!"

"Biarkan aku masuk Tae!"

"Tidak! Pergi kau sekarang juga atau aku akan membunuhmu!"

"Kau tidak akan tega membunuhku!"

"Kelinci sialan! Menyingkir dari depan rumahku!"

'Brak'

Dentuman pada pintu terdengar begitu keras, Jacin melangkahkan kakinya tergopoh menuruni anak tangga, gaun tidurnya bergoyang mengikuti irama kakinya. Ini masih cukup pagi untuk bisa dibilang siang, dan gadis itu penasaran apa yang tengah dilakukan pemuda itu dengan membuat keributan pagi-pagi seperti ini.

"Siapa Tae?"

Gadis itu seketika terkesiap, sedikit saja, menemukan suara lain tatkala pintu disisi kanannya terbuka tepat ketika ia baru saja menginjakkan kakinya dilantai dasar. Sosok tinggi dengan setelan putih dan rambut blonde itu sudah terlihat rapi, sangat kontras jika dibandingkan dengan Kim Taehyung yang hanya mengenakan training serta kaos polos dan apron menutupi bagian depan tubuhnya.

"Jeon Jungkook." Jawab Taehyung tak acuh.

Wajahnya terlihat kesal yang kentara, Jacin sendiri tidak tahu siapa Jeon Jungkook, jadi ia hanya diam mengamati ketika pemuda tinggi yang baru keluar dari kamar itu kembali berkata "Jangan terlalu kasar begitu pada Jungkook, dia akan semakin melunjak jika kau membuatnya kesal."

Taehyung menggeleng pelan sembari berjalan menuju ruang makan, "Tidak, memang sejak lahir dia sudah merepotkan."

Seokjin tertawa "Well, nyatanya kau dan Jimin yang sangat perhatian dengannya."

"Jungkookie jelas terlalu lucu untuk diabaikan." sahut Taehyung enggan. Pandangannya kembali menunduk menata makanan diatas meja makan sebelum mendongak melemparkan pandangan lurus pada Jacin "Oh, selamat pagi. Duduklah" katanya, lalu berbalik dan pergi menuju dapur lagi.

Jacin mengangguk pelan, kakinya mulai melangkah ketika mendengar Seokjin berkata "Selamat pagi Song Jacin, mungkin kau sudah tahu aku dari Taehyung, aku kakaknya namaku Kim Seokjin."

Jacin tersenyum tipis, "Selamat pagi."

"Sepertinya Taehyung hari ini sedang bahagia, dia memasak banyak sekali." komentar Seokjin, tangannya bergerak terulur untuk mengambil piring, "Kau tahu Jacin? Taehyung itu biasanya sangat pelit jika soal makanan."

Taehyung memutar bola matanya jengkel dan menyahut keras-keras "Aku jelas disini hidup sendiri, untuk apa aku memasak banyak jika hanya aku yang makan?"

"Sekalipun ada yang lain?"

Taehyung bungkam, hanya menatap sekilas pada Seokjin yang langsung terkekeh.

"Apa kepalamu masih pusing? Aku tadi sudah menyuruh Taehyung untuk membuatkanmu sup." Setelahnya pemuda itu mendesah berat "Taehyung memang tidak punya otak, bagaimana bisa dia memberimu pizza saat kau baru saja siuman, sekali lagi maafkan dia."

Jacin tersenyum tipis "Tidak apa-apa. Aku sudah tidak merasa pusing. Taehyung hanya berniat baik, dan tanpa sengaja tubuhku sedikit melemah. Dia sangat baik."

Seokjin mengangkat kedua alisnya tinggi, kaca mata yang bertengger dihidungnya sedikit merosot akibat gerakan cepat yang dilakukannya "Benarkah? bagiku dia justru sangat buruk."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 16, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Water Under The Bridge | TaehyungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang