Alya menghubungi Yuki karna dia ingin mengajak jalan-jalan walaupun harus ditemani pengawal untuk mengawasinya. Tapi Alya tak mempermasalahkan itu, karna dia ingin menemui Yuki
"Mau kemana?" Tanya Al sesampainya dia pulang dari kerjanya
"Aku mau menemui Yuki, iya tentu saja aku bosan berdiam diri dirumah" jawab Alya
"Ya sudah, hati-hati dan kalau ada apa-apa segera hubungi aku" ucap Al. Alya terlihat sedang memikirkan sesuatu hingga Al mengernyit penasaran
"Kenapa?" Tanya Al
"Bagaimana kalau kau ikut saja denganku? Ya supaya aku bisa bebas kemanapun aku pergi" ucap Alya. Tanpa pikir panjang Al langsung menganggukan kepalanya
"Kau tunggi sebentar, aku ganti baju dulu" ucap Al langsung pergi kekamarnya setelah Alya menganggukan kepalanya
Tak perlu waktu lama, Al dan Alya kini berada di sebuah tempat yg mana sudah di tentukan sebelumnya
"Sudah lama?" Tanya Yuki yg baru datang
"Tidak, kami baru saja sampai" ucap Alya. Yuki melirik kearah samping Alya yg mana Al sedang berdiri menatapnya
"Oh" seru Yuki
"Kita masuk sekarang, aku sudah dapat tiketnya" Alya terlihat gembira sambil memperlihatkan tiket nonton movie. Ya tentu saja mereka berada di bioskop sekarang
Film yg mereka tonton berkisah tentang seorang tentara yg gugur dalam peperang, yg meninggalkan duka mendalam pada keluarga dan tentunya sang istri
Kisah itu membuat beberapa orang yg menontonya menangis saking mendalami alur cerita. Alya mengeluarkan banyak air mata hingga Yuki memberikan sapu tangan padanya
Al mengingat kembali kenangan buruk yg menimpa kakaknya hingga dia tak sadar meneteskan air matanya dan langsung menghapusnya. Lain halnya dengan Yuki, dia justru merasa geram hingga mengepalkan kedua tanganya. Bagaima tidak, cerita tersebut berkisah tentang penghianat negara hingga. Dan penghianat itu malah menjerumuskan sahabatnya ke lembah yg mana maut sedang menunggu kematian sang sahabat. Namun dibalik kisah tersebut mengandung makna yg berarti. Karna seburuk-buruknya sifat manusia masih bisa membedakan mana yg salah dan benar. Namun sebaik-baiknya sifat manusia, akan goyah jika nafsu sudah menguasai pikiranya
Setelah film itu selesai Al, Alya dan jiga Yuki keluar dari tempat itu. Diam-diam Yuki memperhatikan Al yg terlihat sedih
"Kenapa kamu memilih film seperti itu?" Tanya Yuki membuat Alya meliriknya. Al yg sadar langsung menatap Yuki
"Hmmm aku suka film seperti itu, dibanding film percintaan yg bertolak belankang dengan kenyataan" ujar Alya. Yuki dan Al mengernyit dan mengentikan langkah
"Maksud kamu?" Tanya Al dan Yuki bersamaan hingga saling lirik
"Di cerita film biasanya romantis dan penuh drama, tapi kenyataanya itu tak pernah ada di dunia nyata" ujar Alya
"Benar juga yg kamu katakan, karna kisah di film itu terlalu berlebihan" ucap Yuki
"Hmm, tapi aku merasa bersalah pada kakak" gumam Alya
"Kenapa kamu bicara seperti itu?" Tanya Al
"Karna itu membuat kau kembali mengingat masa lalumu" ucap Alya
"Tapi ada baiknya juga, karna ini bisa menjadi insfirasi untuk kita bangkit dari keterpurukan yg selama ini membebani hidup kita" ujar Yuki lalu melangkah kembali
"Kau benar" gumam Al
"Setelah ini kita mau kemana?" Tanya Alya mengalihkan pembicaraan
"Terserah kau saja" ucap Yuki