Jujur awal mula hubungan kami di penuhi dengan kebohongan identitas kami masing-masing.
Dan saat itu aku hanya kagum dengan kelembutanya saat ngobrol denganku.
Dia bercerita tentang masa lalunya bahwa dia hanya tinggal berdua dengan oma karna orang tuanya pergi meninggalkanya.
Saat aku mendengar ceritanya aku langsung kepikiran jika aku bertemu denganya aku akan memeluknya dan berkata. Anggaplah aku sebagai ibumu.
Well saat itu bukan rasa kasihan ato prihatin sama keadaan dia..
Aku kagum dengan kegigihan dia dan keinginan untuk berjuang dalam hidup.
Sedari kecil dia sudah hidup keras. Makanya aku percaya suatu saat dia bisa menjadi orang yang sukses dan akan memotivasi diri orang lain termasuk aku.
Selain itu dia juga cerita tentang mantan-mantanya yang meninggalkan dia.
Tentang dia sudah lima ato enam tahun berpacaran dengan pacarnya yang dulu.
Tentang dia yang suka selingkuh ketika ceweknya selingkuh juga.
Well, itu masa lalunya dan dia terus belajar untuk tidak mengulanginya.
Aku salut dia dapat terus merubah sikapnya itu..
Walau kami ldr..
Aku percaya dia 100% karena aku tau saat dia lagi terkena masalah
Atau di saat dia lagi slingkuh ama yg lain.
Aku dapat mengetahui itu melalui kontak batin.Ga ngerti juga sih..
Hanya stiap dia lagi down..
Perasaan aku tiba2 juga ikut down dan langsung bertanya kepadanya.Dari dulu sampai sekarang. Yang aku harapkan dari dia adalah agar dia tidak menyerah terhadap setiap keputusan yang dia ambil. Karena suatu saat dia akan menjadi seorang kepala rumah tangga. Jadi dia harus bertanggung jawab dengan setiap perkataan dan perbuatan yang dia lakukan.
Akan tetapi dia punya kebiasaan buruk dari dulu sampai sekarang.
setiap dia menghadapi masalah dan di tambah aku muncul untuk ngobrol denganya.
Dia malah memusuhiku dan langsung mengeluarkan smua kekesalanya terhadap hubungan kita.
Sebagian besar aku mengerti sih...karna sikapku yang ga dewasa.
Ldr itu menyiksa..
Aku tidak bisa menyentuh dan menghiburnya ketika dia dalam masalah
Atau sebaliknya
Kami tidak dapat bermesraan dan bersentuhan dengan pasangan..Tapi ada sisi positifnya.
Ldr itu bisa mengetahui kalo pasangan kalian itu orang yang setia.Dan dia selalu memilih mengakhiri hubungan kita tanpa memikirkan solusi yg terbaik agar hubungan kami berjalan lebih baik lagi.
Sampai sekarang aku masih mencintainya.
Masih menyayanginya.
Bahkan lebih besar dari awal pertemuan kami.Tapi aku tak dapat berbuat apa apa dan tidak dapat memaksakan kehendak. Karena aku paham situasinya.
Dia terluka.
Akupun juga terluka.