13

2.7K 335 53
                                    

"Gue gak mau kehilangan kesempatan gue lagi biar bisa deket sama Minho."

Nana semakin pusing. Nggak mungkin dia menyakiti cowok yang baik banget kaya Minho. Dan cewek yang jadi temennya dari lama, kaya Berlin.



👶

"Na, lo gapapa?" Tanya Jeongin melihat Nana yang ngelamun disaat mereka mengembalikan buku paket ke perpus.

"Hm?" Nana noleh.

"Awas ntar jatoh." Kata Jeongin, karena Nana juga membawa buku paket di tangannya.


Jeongin semakin ngerasa aneh, soalnya Pak Taeyong baru aja lewat dan Nana cuma menunduk tanpa ngelihat wajah guru yang diidam-idamkannya.

Sampe pak Taeyong tanya ke Jeongin, "temen kamu kenapa?"

Jeongin jawabnya, "galau pak. Nilai Mat nya turun."

Bisa aja kalo cari jawaban.

"Lo kenapa sih, Na?" Tanya Jeongin, mereka lagi mengurutkan buku paket sambil menatanya di rak.

"Gapapa, In."

Jeongin menyipitkan matanya yang udah sipit, jadinya kaya gak punya mata. "Cewek kalo ngomong 'gapapa' pasti ada 'apa-apa' ya kan?"

Nana senyum sebagai respon, karena dia juga gak bisa bohong.

"Gara-gara Minho yang bilang suka sama lo, tapi Berlin ternyata lebih suka banget sama Minho?" Tebak Jeongin yang sayangnya benar.

"Lo tahu dari Rachel?"

Jeongin mengangguk, "Minho juga cerita sih kalo kemarin nembak lo, tapi lo minta waktu satu bulan."

"Terus katanya kenapa gak sekalian 9 bulan, kaya ibu hamil. Dia ngomong sambil kesel." Jeongin ketawa. Nana yang denger ceritanya juga ikut ketawa.

"Minho cerita ke gue soalnya dia ada maunya. Katanya minta tips biar bisa jadi pacar lo."

Nana tambah ketawa. Bisa-bisanya Minho minta tips ke Jeongin?

Malah sebenernya mereka berdua nggak tahu kok bisa jadi pacaran gitu.

Kayanya gak ada tembak-tembakan.

Juga gak ada putus-putusan.

Yang ada cuma, "mau jadi temen deket gue?" sama kalimat, "kita udahan aja ya."

Nana ketawa karena inget kenangan mereka dulu yang amat-sangat gak jelas.

"Heh! dilarang deket-deketan." Minho tiba-tiba datang dan langsung berdiri diantara Nana sama Jeongin.

"Nanti Nana gagal move on." Lanjut Minho yang bikin Nana ketawa dalam hati.

"Geli gue dengernya." Kata Nana yang langsung ditoleh Minho. "Kok bisa?"

Nana mengangkat bahu, kemudian balik membereskan buku paketnya di rak.

Dia juga menyiapkan buku paket pelajaran lain buat jam berikutnya.

Lalu mereka bertiga balik ke kelas dengan separuh buku dibawa Jeongin, separuhnya lagi dibagi dua oleh Minho dan Nana.

Begitu sampai di kelas, Nana cuma diem. Dia sangat berubah saat di luar kelas tadi.

Minho manggil namanya aja, gak ditoleh. Jadi dia bingung sendiri kan ya.

ting!

Hp Nana bunyi, cewek itu langsung ngebuka hpnya yang menampakkan notif chat dari Minho.

Awalnya kaget aja karena mereka deket, kok chattingan. Tapi Nana inget, dia sedikit memberi jarak dengan Minho.

Baby [Lee Minho] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang