Chapter 3

12 0 0
                                    

Fe's POV

Ini adalah hari sabtu dan merupakan hari favoritku setelah hari minggu.

Setelah selesai sarapan, akupun pergi ke kamarku dan menyalakan ponselku. Saat sedang membuka beberapa akun sosial media yang kupunya, Tiba tiba ponselku berdering menandakan ada yang menelpon, aku langsung mengangkatnya dan ternyata yang menelpon adalah Monica.

"Halo,kenapa Ca?" ucapku.

"Lo udah siap siap belom,bentar lagi gue kerumah lo ya" ucap Monica diseberang sana.

Seketika aku langsung menepuk jidatku dan teringat bahwa Aku, Monica dan Nath memilki janji akan pergi bersama hari ini. "Shit, kenapa aku bisa melupakannya" batinku.

"Woi,gue ngomong busetdah"

"Eh iya iya gue udah siap kok, bentar ini gue lagi nyukur--eh nyisir" ucapku bohong, -jangankan nyisir mandi aja belom- aku tahu jika aku jujur Monica pasti meledak ledak apalagi Nath, Dia pasti akan memanggangku hidup hidup, Perlu kalian ketahui mereka berdua sangatlah kejam.

••

"You're so pretty when you cry..."

Tiba tiba ponselku berdering dengan kencang, aku yang tengah menyisir rambutku pun terpaksa  menghentikan aktivitasku.

"Woi,lo dimana? gue didepan" belum sempat aku berbicara, orang diseberang sana sudah terlebih dahulu memotongnya dan bahkan sedikit berteriak, siapa lagi kalau bukan Monica.

"Iye jink sabar,gue otw kedepan" jawabku tak kalah teriak lalu segera menutup sambungan teleponnya.

Akupun segera bergegas untuk pergi menemui Monica dan Nath yang sudah menungguku didepan rumah.
Sebelum pergi aku menatap diriku sebentar di pantulan cermin hanya sekedar memastikan kalau penampilanku sudah cukup bagus.

••

"Huft" desahku pelan seraya merebahkan tubuhku ke kasur,hari ini adalah hari yang sangat melelahkan,bagaimana tidak? Aku,Monica dan Nath sudah mengelilingi 2 mall hari ini.

Karena tak tahan dengan tubuh yang berkeringat,akupun memutuskan untuk mandi. Setelah selesai mandi akupun merebahkan tubuhku di kasur dan segera menyalakan ponselku yang sejak tadi ku charge. Ketika aku membukanya terlihat banyak sekali notification dari line,akupun segera membukanya satu persatu dan hanya berisi bacotan dari grup yang berisikan Aku,Monica dan Nath pastinya.

••

Sinar matahari menembus masuk melewati celah jendelaku, membuatku terpaksa membuka kedua mataku yang terasa sangat lengket.

Aku tidak langsung bangun, hanya membuka mataku saja dan mengerjapnya berkali kali untuk menyesuaikannya dengan sinar matahari yang masuk kedalam kamarku.

Aku meraba raba bagian kasurku, mencari benda berbentuk persegi yang semalam tak sengaja aku taruh begitu saja.
setelah dapat akupun segera mengetikkan password ku disana, lalu muncullah beberapa notif dari Line dan Instagram dan beberapa dari Whatsapp.
Karena malas membukanya akupun memutuskan untuk mandi dahulu dan berganti pakaian karena aku merasa tubuhku tidak enak.

Saat sedang mencari pakaian di lemari aku tak sengaja melihat beberapa paper bag disana, sontak aku teringat bahwa kemarin aku membeli beberapa merch dari One Direction. Dengan semangat akupun membukanya dan mengeluarkan semua isinya diatas kasur, aku merasa seperti memiliki koleksi baru.

Aku melihat lihat beberapa foto Harry disana, "sangat tampan" gumamku dalam hati. Tapi seketika aku merasa hatiku sesak, menyadari bahwa aku tidak akan pernah memilikinya, itu sangat mustahil.

Maksudku, seandainya pun aku bertemu dengannya dan mendapat beberapa foto bersama atau pelukan hangat, dia tak akan pernah benar benar menjadi milikku. Melihat deretan mantan dan beberapa wanita yang pernah dekat dengannya saja aku merasa sangat minder, bagaimana tidak? kebanyakan dari mereka adalah Supermodel atau penyanyi dan bahkan artis terkenal lainnya. Siapalah aku ini jika dibandingkan mereka semua?

Aku menatap langit langit kamarku seraya tersenyum miris meratapi nasibku yang begitu menyedihkan.

"Andai aku bisa menjadi salah satu dari mereka"

"Fe, woii... ada temen lu noh!!"

Aku tersentak tiba tiba karena ada seseorang dibalik pintu yang sedang berteriak seraya menggedor gedor pintu kamarku cukup keras.
Aku tahu betul suara itu, He's my fuckin bro. Malas sekali mendengar suaranya pagi pagi begini, hanya melunturkan semangat saja.

••
Thanks buat yg udah baca dan vote yaaa...

Jangan lupa Voments!❤

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 08, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Nothing's ImpossibleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang