Mata siapa yang bisa menerima, saat sesuatu yang diinginkannya menghilang tepat di hadapannya, penantian yang cukup lama tidak akan bisa tergantikan oleh apapun. Hati siapa pula yang bisa menerima, bila maaf yang diberikan terasa begitu menyakitkan.
Itulah yang menimpaku, saat perlahan-lahan semua yang kuinginkan menghilang begitu saja. Ini bukan hanya tentang cinta, tapi tentang sebuah rasa yang sempat aku impikan.
Hari itu bahkan tak terpikirkan olehku akan jadi seperti ini, ini bukan akhir yang baik. Tapi, ini memiliki akhir yang tak buruk. Setidaknya, wajah ini dan wajahnya pernah tersenyum bersama dan membagi rasa bersama-sama.
Setiap kali melihat benda itu, hanya dirinya yang terbayang. Kesalnya, sedihnya, bahagianya, dan cinta yang diajarkannya padaku sangat membekas hingga tak ingin kulepaskan sepatu yang membawa menuju jalan yang tak pernah terpikirkan sebelumnya.
***
Bersambung
Wah wah... Cerita baru nih.
Apa kamu penyuka sepatu? Cerita ini akan membawamu menuju pilihan dan kenyataan bahwa hidup tak semelelahkan itu....Jangan lupa like dan komennya...
Terima kasih 😂😂😂
KAMU SEDANG MEMBACA
The Blue Wedges [TELAH TERBIT]
RomanceOpen PO sampai 15 Oktober. Bagi wanita, sepatu menjadi bagian penting dalam perjalanan hidupnya. Bagi beberapa orang, sepatu seperti sebuah impian yang sulit dicapai. Terasa dekat, tetapi tak tergapai. The Blue Wedges menceritakan bukan hanya tenta...