ONE

10.8K 187 14
                                    

"gaga gue balik sekarang" tolak gue

"Ish, lu balik bareng si Kun aja Heejin ih"

"Ngh, lamaa" gue pergi ninggalin si Somi yang udah maksa maksa gue buat nungguin si Kun yang udah pasti lama banget dia sadarnya

Dalam keadaan yang udah mabuk berat, gue berhenti sebentar sebelum masuk mobil gue, kepala gue udah pusing banget gakuat, itu gegara gue terlalu banyak minum tadi dipesta

Karna gue udah ngantuk berat sama pusing juga, gue terpaksa masuk ke dalem mobil, terus ngelajuin mobilnya keluar komplek yang saat ini udah sepi banget

Sekilas gue liat jam, jam 11 malem sekarang, pantes sepi

Rumah si Somi emang ga terlalu jauh sama rumah gue, cuma beda komplek perumahan doang

Sebenernya tadi gue bisa aja nginep di si Somi, tapi ya karna dirumah gue cuma ada si bibi, sedangkan ortu gue lagi tugas diluar negeri, ya alhasil gue harus pulang

Jujur aja, ini pertama kalinya gue minum, kalo bukan karna TOD sialan tadi, gue gaakan pernah mau nyobain minuman yang bikin gue susah kek gini

*Ciiit

*Duk

Kepala gue terbentur kena stang mobil agak keras karna gue ngerem mendadak tadi

"Awwsh" gue ngusap kepala gue yang makin pusing, pandangan gue jadi kabur

Sekilas gue ngedenger suara teriakan cowo yang berlari kearah mobil gue, pandangan gue makin kabur sekarang, tapi gue masih bisa sedikit ngeliat kearah cowo yang lagi jongkok didepan mobil gue, gatau lagi ngapain

Gue ngerem mendadak karna emang tadi perasaan ada sesuatu yang lari dijalanan, gatau apa

*TOK TOK TOK

Kaca mobil pengemudi digedor sama seseorang, sumpah itu orang ga nyante banget, gue yang masih ngusap ngusap kening langsung noleh kearah cowo yang masih gedor gedor kaca mobil gue

Karna gue udah mulai kesel sama tu orang yang ga sabaran banget, gue ngebuka kunci pintu gue

Belum gue buka eh ternyata cowo itu udah buka paksa pintu mobil gue, otomatis gue tersentak kaget

Dia narik tangan gue buat keluar, karna tenaga gue belum terkumpul semua, dia berhasil nyeret gue keluar, gue hampir jatoh tapi keburu ditahan sama dia

"MAKSUD LO APA ANJING!"

gue makin tersentak, gue mencoba memfokuskan pandangan gue, ngeliat cowo yang sekarang lagi berdiri didepan gue dengan muka yang merah banget, gue gatau dia marah karna apa, yang pasti sekarang gue pengen

"Hueekk"

--

Author Pov

Perempuan itu mengerjap ngerjapkan matanya, sinar matahari membuatnya terganggu dari tidur pulasnya

Dia mencoba mendudukan tubuhnya

"Aish" tangannya memegang kepalanya yang sangat berat itu, dia memfokuskan pandangannya, menelusuri ruangan yang sangat asing baginya

Dia tampak berfikir, apa yang dia lakukan semalam? Mengapa dia ada disini? Dimana ini?

Itulah yang dipikirkannya sekarang, ruangan luas yang sangat asing baginya, dia kembali mengingat kejadian semalam

Matanya terbelalak kaget, pesta itu, itu yang membuatnya ada disini

Dengan cepat dia turun dari ranjang dan berlari kearah pintu yang lumayan jauh dari tempatnya tidur tadi

"Gue harus keluar dari sini"

Belum sampai dia membuka pintu, pintu lebih dulu telah terbuka, menampilan seorang lelaki dengan jas yang melekat rapi pada tubuhnya

Lelaki itu mendekat, melihat itu, Heejin memundurkan langkahnya, dia mendongak keatas, melihat lelaki yang kini tengah menatapnya tajam, menyiratkan kebencian yang amat teramat dalam

*Dukk

Punggungnya sukses membentur dinding, namun lelaki itu terus mendekatinya, tatapannya tidak lepas menatap wajah Heejin tajam

Dengan jarak kurang setengah meter Heejin bisa mendengar deru napas lelaki itu yang memburu, dia sangat bingung dengan lelaki dihadapannya

Siapa dia?kenapa dia sangat marah menatapnya?

*Plak

Tamparan itu berhasil mengenai pipi Heejin, perempuan itu langsung menangkup pipinya, rasa perih membuat pipinya memerah

Ingin rasanya dia memprotes, tapi niatnya hangus ketika dia menatap mata lelaki itu yang masih menatapnya tajam, seakan ingin membunuh perempuan itu

"GARA GARA LO..."

Omongannya terhenti, membuat Heejin semakin ketakutan dibuatnya, tangan lelaki itu mengepal, dengan susah payah Heejin menelan salivanya, dia sangat ketakutan sekaligus bingung

Kepalan itu terangkat, dengan cepat Heejin memalingkan wajahnya, tangannya masih menangkup pipi kirinya

"Maap" gumam Heejin dengan suara gemeteran, seketika lelaki itu berhenti, wajahnya masih memerah, itu membuat Heejin tidak mau menatapnya lagi

Air mata lelaki itu sukses turun menyusuri pipinya

"ARRGGH"

teriakan itu bersamaan dengan tonjokan yang sangat keras didinding yang berjarak sejengkal dengan kepalanya

Heejin tersentak kaget, membuat air mata yang entah kapan turun itu semakin deras, dia menangis ketakutan

"AARRGH"

"APA YANG LO LAKUIN SAMA GUE!"

"BRENGSEKK!"

lelaki itu mengusap wajahnya kasar, kakikya menendang nendang sesuatu yang ada dihadapannya. Lemari, ranjang, pintu, menjadi luapan emosinya

Dia terus berteriak frustasi, membuat Heejin tidak bisa bergerak, tubuhnya membeku ditempat, jantungnya terus berdegup, napasnya memburu ketakutan

Apa yang sudah dia lakukan hingga lelaki itu semarah ini? Dia benar benar bingung

*Prangg

Lelaki itu menonjok cermin lemari besar, membuat serpihan cermin berjatuhan, lelaki itu tak peduli dengan darah yang kini berjatuhan kelantai

Ya, jari nya berdarah, membuat bercak darah menempel di pecahan cermin itu

Kemudian lelaki itu berjalan keluar, meninggalkan Heejin yang sudah terduduk dilantai sekarang, kakinya tidak kuat menahan beban badannya

"Mama, papa, Heejin takut" gumamnya sambil menangkup wajahnya, air matanya terus turun kebawah

Dia tidak pernah melihat seseorang semarah itu, membuatnya sangat ketakutan setengah mati

Dia merutuki dirinya yang saat itu pulang dari rumah Somi sehabis menghabiskan waktunya bersama teman temannya, Somi sedang merayakan party ulang tahunnya

Jika dia tidak mendengarkan ucapan Somi yang menyuruhnya pulang bersama sahabatnya, Kun. Dia tidak akan seperti sekarang

Ketakutan berada dirumah orang lain dengan lelaki yang sangat marah padanya

---+++---

Ini sebenernya Ff, percayalah😔

Jangan lupa Votment, dan ikuti terus ceritanya yee

Cium jauh, mwaah

[Ten]  A PET Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang