Satu

386 33 2
                                    

Bel pulang sekolah pun berbunyi dengan nyaring nya, membuat murid-murid nya bergegas untuk pulang. Tidak seperti keempat gadis yang sudah bersahabat kurang lebih 1 tahun belakangan ini. Mereka malah pergi ke kantin, mungkin mereka masih betah berada disekolahan. Ya mungkin, karena mereka baru saja bertemu sejak beberapa minggu libur sekolah.

"Car, bagi tethering dong," pinta Maria tengah yang menggoyangkan lengan kiri Carla. Carla pun memutar bola mata nya sambil berdecak kesal.

"Isi kuota kek lo, aelah" Walaupun dengan berat hati, ia tetap memberikan nya.

"Makasih Carla cantik," ucap Maria sumringah sambil memeluk Carla dengan erat. Carla terkejut dan langsung memberontak.

"Lepasin gak, atau wifi nya gue matiin" ancam Carla membuat Maria refleks melepaskan pelukannya. Bianca dan Aqila yang melihat mereka berdua hanya terkekeh.

Saat mereka tengah mengobrol, ada 4 siswa memasuki kantin. Dengan seragam yang keluar dari celana abu-abu, mereka melangkahkan kaki nya ke arah meja Bianca dan teman-teman nya.

"Qil, balik yuk." ajak Altar pada Aqila, yakni adalah adik kembar nya. Aqila pun menatap heran ke arah Altar yang sedang memainkan kunci mobil nya.

"Lah? Gue kan dijemput Pak Yanto." jawab Aqila dengan mengerutkan dahi nya.

"Pak Yanto lagi nganterin Mama arisan, gue disuruh balik sama lo." Dibelakang Altar ada Dirga yang sedari tadi menatap ke arah Bianca yang tengah memainkan ponsel nya.

"Gue balik duluan yaa." ucap Aqila sambil bangkit dari duduk nya.

"Oke, Hati-hati ya" ucap sahabat-sahabat Aqila. Aqila pun langsung menarik lengan kembaran nya itu menuju ke parkiran.

"Yok, Dir kita cabut." ajak Alvaro pada Dirga yang tengah menatap Bianca. Dirga pun refleks menatap Alvaro sembari mengangguk, lalu kembali menatap Bianca yang tengah menundukkan kepala nya.

Dirga dan Alvaro pun melangkahkan kaki nya menuju parkiran, melihat Dirga yang mulai menjauh membuat Bianca mengangkat kepala nya, dan hanya melihat punggung laki-laki itu.

"Eh, gue balik duluan ya." pamit Bianca pada kedua sahabat nya, sembari bangkit dari duduk nya dan meninggalkan kantin dengan terburu-buru.

Saat menuju parkiran, Bianca melihat sekeliling nya. Lalu melanjutkan langkah nya kearah parkiran. Bianca pun masuk ke mobil sport merah yang berada di depan nya itu.

"Udah?" tanya seseorang pada Bianca yang tengah melepas tas nya. Bianca pun hanya mengangguk sebagai balasan, melihat itu seseorang tersebut pun melajukan mobil nya keluar dari sekolahan.

"Tadi gimana acara MOS nya, Ga?" Ga, laki-laki itu adalah Dirga. Bianca sering memanggil nya dengan sebutan Gaga. Laki-laki itu mengembuskan nafas nya pelan.

"Gak gimana-gimana." jawab Dirga santai, lalu menatap ke arah Bianca yang juga sedang menatap ke arah nya. Tangan Dirga pun terangkat untuk mencubit pipi Bianca.

'Lucu banget sih cewe gue.' ucap Dirga dalam hati.

"Sakit Ga!" pekik Bianca sembari memukul pelan tangan Dirga, lalu mengerucutkan mulut nya. Dirga yang melihat Bianca hanya terkekeh, menurut nya Bianca adalah gadis yang sangat menggemaskan.

Setelah menghabiskan kurang lebih 30 menit di perjalanan, mobil Dirga pun sampai di pekarangan rumah Bianca.

"Gue masuk dulu ya." pamit Bianca sembari membuka pintu mobil. Tiba-tiba Dirga menghentikan Bianca, lalu memegang tangan Bianca dengan lembut.

DirgaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang