BIJAKLAH DALAM MEMILIH BACAAN ><
[[Rate 21+]]
Cover By Me
Ekspektasi, harapan, angan dan cita, semua telah hancur lebur menjadi satu. Terkikis realita yang menyiksa. Kini hanya gelap yang tersisa.
-Laura Kirana-
Gelap tak selamanya gulita, masih ada...
Melihat sosok wanita yang ia cintai dari jarak jauh sudah cukup membuat hatinya merasakan beribu bunga mekar. Wajah blasteran yang dimiliki perpaduan dari dua negara yaitu Amerika-Indonesia. Polos, cantik dan imut selalu terekam dalam otak cerdasnya. Rambut panjang tergerai dengan warna hitam yang menambah kesan cantik.
Mata itu melihat satu per satu huruf dibuku yang dibaca terkesan serius, dahi yang mengerut dan rambut panjangnya ia selipkan dibelakang daun telinga menambah kesan manis. Bibir tipis berwarna merah muda tanpa polesan lipstik sudah membuat ia tergoda dan ingin meraup bibir tersebut dalam kenikmatan surga dunia.
Perpustakan adalah tempat nomer satu yang ia kunjungi setiap saat sejak wanita itu masuk dalam sekolah ini. Dia yang telah mencuri pikiran dan hatinya. Menjungkir balikkan seluruh dunianya dan terpusat pada wanita itu.
Dia Laura Kirana yang biasa disapa Kirana. Anak kelas 1 SMA dijurusan IPA. Siswi yang pendiam dan hobi membaca buku di perpustakaan. Teman yang dekat dengannya bisa dihitung dengan jari. Beberapa kaum adam mendekati Kirana tapi ia tidak akan pernah membiarkan para cecunguk itu mendekatinya.
Lamunan akan masa lalu terhenti seketika karena ia mengingat kejadian kelam yang tidak pernah di lupakan. Masa lalu yang membuatnya menyesal seumur hidup. Permintaan maaf masih terkunci dan belum sempat terlontar karena wanita tersebut menghilang bagai debu diterpa angin dalam sekejap.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Rama Gilang Pradana. Pria dengan tubuh atletis dengan tatto dibeberapa bagian tubuh. Ditambah kaos tanpa lengan berwarna putih dan celana pendek pas ditubuhnya. Rama mulai menikmati pemandangan kota Jakarta dihadapannya, menyesap secangkir kopi yang mulai dingin karena ia tinggalkan untuk melamun.
"Kirana apa kabarmu?"
Rama bermonolog seperti berbicara dengan angin pagi agar menyampaikan pesannya pada Kirana. Lalu ia tersenyum tipis mengingat senyum yang membuat hatinya berdebar dan merasakan apa yang namanya cinta. Bahkan perasaannya masih tetap utuh untuk Kirana.
Rama berdiri lalu melirik jam tangan dipergelangan tangannya. Karena setelah bangun pagi, ia olahraga sebentar dengan berlari disekitar gedung apartemen.
"Jika tidak ada rapat sialan itu lebih baik aku tidur."
"Itu benar sekali, aku juga akan melakukan hal itu." Jawab pria yang sejak 15 menit lalu berada didalam kamar Rama.
"Kamu memang seperti hantu Andy. Ada apa sepagi ini kesini?" Pria bernama Andy Setiawan sahabat sekaligus asisten pribadinya mendekat lalu memberikan map berwarna hitam dan Rama menerimanya.
"Detektif yang kamu sewa menemukan seorang gadis yang hampir mirip dengan ciri-ciri yang bernama Laura Kirana." Mendengar hal itu Rama langsung membuka map dan membaca secara keseluruhan setiap huruf dan foto yang masih samar karena angle yang diambil dari samping tapi Rama seakan merasakan debaran dijantungnya.