Pembalasan Dendam

6 1 0
                                    

Smpn 1 Cikelas, sekolah dimana deka dan gino bersahabat. Mereka dulunya sepasang sahabat yang saling mendukung satu sama lain

Sampai pada saat itu gino menyukai seorang wanita yang bernama sari, sari itu cewek yang populer dengan kecantikan dan kepintarannya makanya banyak banget cowok yang nyoba deketin dia (ihh pengen deh jadi sari hihihi)

Di koridor tempat deka sama gino nongkrong, sari berjalan membawa tumpukan buku ditangannnya

 "Ka..ka liat deh ka, bidadari surga gue mau lewat sini" kata gino kagum.

"Apaan sih pake bidadari surga segala, jadi cemburu nih gue hihihi" kata deka cekikikan

"uekkk najiss, liat deh matanya indah banget berbinar binar kayak bintang dimalam hari" puji gino

"wahh gile lu yak masa bintang bisa masuk kematanya si sari, bisa butalah bintang segede gaban masuk kematanya" kata deka mengejek

"Yahh ininih pantes aja ub bahasa indonesia lu remed mulu, kata kiasan kayak gitu aja gak tau. Liat ya gua bakalan ngerebut hatinya sari" kata gino dengan percaya diri

"Ya udah seterah lu aja, jangan bikin mati anak orang karna lu ambil hatinya" kata deka dengan candaannya

Gino pun tak menghiraukan kata kata deka dan langsung menghampiri sari yang tengah berjalan di koridor

"Hallo sari, Mau kemana bawa buku banyak banget. sini aku bantuin" kata gino mulai beraksi

"Ehh gino, sari mau keperpus nih balikin buku. Gak usahh ntar ngerepotin" kata sari lembut

"Nggak kok, kalo buat sari mah gak bakal ngerepotin hehe" kata gino cengingisan

"Hahaha gino bisa aja, ya udahkalo gino mau bantuin sari" kata sari setuju

Gino pun mengambil setengah buku yang dibawa sari, dan menemaninya ke perpus. Gino yang ternyata berhasil mengedip ke arah deka sebagai tanda mengejeknya.

"Gila tuh gino bisa aja dia hehehe" kata deka sambil pergi menuju kelas

Saat istirahat deka dan gino sedang makan di kantin 

"Ka gua mesen minum dulu ya" kata gino

"Sip sip pesenin gua juga ya" balas deka

saat gino tengah memesan makanan sari yang sedang membawa makanan lewat di dekat meja deka dan gino makan. Namun sari terpeleset saus yang jatuh di lantai, deka yang berada di dekatnya segera menangkap tubuh sari... mereka berdua saling bertatap mata

Namun gino melihat hal tersebut 

"DEKAAAA" teriak gino

Deka segera melepaskan pelukannya pada sari

"Gin ini bukan yang kayak lu pikirin.. gue..." deka mencoba menjelaskan tetapi gino tak mau mendengar dan langsung pergi dari sana

"GINOOO..(Teriak deka) tunggu dengerin penjelasan aku dulu" kata deka sambil menahan tangan gino

"Lepasinnn.... gua gak nyangka lu bisa nusuk gua dari belakang.. gua sahabat lu kaa. tega ya luu"kata gino kecewa

"Nggak gin ini gak..."

"Udah gua gak mau denger kata busuk dari mulut lo lagi, mulai hari ini kita bukan sahabat lagi" tegas gino

Gino pergi meninggalkan deka dan sejak saat itu mereka tidak pernah bertegur sapa lagi. Sampai pada akhirnya gino pindah kesekolah deka

"Cinta..cinta" saat itu dikelas aku sedang tidur di meja karna lelah dengan pelajaran hari ini sampai ada yang menepuk pundakku, akupun terbangun dan lebih kaget saat melihat orang itu

"Gi..Gino kok kamu bisa ada disini" tanyaku heran

"Kan aku ada dikelas ini juga" kata gino sambil tersenyum

Sungguh bodohnya aku bertanya hal itu padanya, saat itu aku merasa sangat malu sampai tak bisa berkata apa apa.

"kok diem, aku mau ngajak kamu nonton nanti malem mau gak?" tanya gino padaku

Apa yang dia katakan padaku adalah hal yang sangat membuatku terkejut juga begitu senang hingga ingin terbang.

"hah eh hmm i..iya aku mau" kataku gemetaran

"Ok ntar malem jam 7 aku jemput ya, tunggu aku ya.." katanya sambil tersenyum manis padaku dan meninggalkan kelas

Saat itu aku hanya bisa diam terpaku, dia berhasil membuatku membeku disana dengan ajakannya itu

Malam itu pun aku bersiap siap, "Ohh tuhannn apa yang harus aku pakek, bingung bangett" aku kebingungan memilih pakaian apa yang harus aku pakai malam itu

Sampai aku menemukan dress lutut warna merah dan aku memilih untuk menggunakannya.

Jam 7 pun tiba, klakson mobil berbunyi diluar, aku keluar dengan dress lutut berwarna merah dan sebuah sepatu but berwarna merah dan jaket warna hitam yang membaluti tubuhku

"Malamm, wahh kamu cantik banget malam ini" puji gino

Kata sederhana itu bisa membuat aku terpental kelangit, aku hanya bisa diam dan tersenyum

"Yuk naik" gino mengajakku sambil membukakan pintu mobil

Namun tiba tiba tanganku tertahan, saat aku menoleh ternyata "Deka kamu apa apaan sihh" kataku memberontak

"Kamu gak boleh nonton sama dia,dia bukan cowok yang baik buat kamu"

"Maksud kamu apaan sih ngomong kayak gitu" tanyaku bingung

"Lepasin tangannya cinta" bentak gino sambil menarik tanganku dari tangan deka dan menarikku masuk.

Kami meninggalkan deka disana, "gino sebenernya ada apasih kamu sama deka?" Tanyaku mencoba untuk mengetahui yang sebenarnya

"Udah gak usah dipikirin omongannya tadi, yang penting malam ini kita nikmati aja filmnya" kata gino meyakinkanku sambil memegang satu tanganku yang berada tepat disampingnya

Aku terdiam, aku tak bisa bertanya lagi sudah terlanjur melayang karna pegangan tangan gino




ihhh terus gimana sama deka apakah cinta bakalan sama gino? Menurut kalian gimana nih..

Baca lanjutannya ya cooming soon ; )

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 15, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Story Behind : The Coming Of Unexpected LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang