tentang jimin

35 3 0
                                    





Ini tentang Jimin
Dan akan selalu tentang Jimin...





Aku Min Yoongi, 17 tahun. Siswa sekolah menengah atas tahun kedua. Menjalani hidup biasa dengan cara yang biasa juga.

Namun semuanya jadi tak biasa semenjak kehadiran seorang Jimin..
Park Jimin.

Laki-laki tampan baik hati berzodiak libra asal busan, murah senyum, ramah pada siapapun tipe yang lebih mementingkan orang lain dr pada dirinya sendiri, dan tak suka menyimpan dendam meskipun kadang diperlakukan tak baik.

Sifat yang bodoh, namun sifat bodoh itulah yang membuatku mencintai Jimin.

***

Awal aku mengenal Jimin adalah saat dimana sahabat baikku menceritakan soal gebetan barunya. Ya, Jungkook akan sangat bersemangat apabila menceritakan segala tentang laki laki itu.

Aku ingat hari dimana jungkook menelponku lewat video call dan menampilkan wajah imutnya yang semerah tomat.

"Yoon sepertinya dia sudah tau kalau aku menyukai nya" Jungkook mengatakan itu sambil menutup wajahnya malu-malu, membuatnya menjadi imut berlipat-lipat.

"Wah benarkah? Bagaimana bisa?" Ujarku tertarik.

"Saat kami berpapasan, semua teman-temanku meneriakkan kata 'cie' dan menyebutkan namaku dan namanya bergantian, astaga Yoon--  dia bahkan sampai menoleh berkali kali" rengek Jungkook seperti bayi.

"Hah? Kamu menceritakan kepada semua temanmu kalau km menyukainya?" Aku tertawa sambil menggeleng-gelengkan kepalaku heran.

"Ya tidak lah, gila. hanya saja aku cerita ke mereka bahwa aku menyukai lelaki pendiam berjaket kuning,"

Aku tertawa "Lalu? Bagaimana bisa ketahuan"

"Masalahnya diseluruh penjuru sekolah yang hobi memakai jaket kuning hanya Park Jimin, Yoon. hua betapa bodohnya aku" Jungkook kembali merengek sambil meninju-ninju boneka pink berbentuk kepala kelinci kesayangannya.

Ya benar, gebetan Jungkook itu Jimin.
Park Jimin.

Dan saat itu aku belum mengenal Jimin, hanya mengetahui lewat cerita-cerita Jungkook.

***

Aku dan Jungkook sudah bersahabat sejak smp, karna waktu itu kita tinggal diasrama sekolah menengah pertama.
Kami tidak tinggal di satu daerah yang sama, itu sebabnya saat sekolah menengah atas, kami tak satu sekolah. Namun kami tak putus kontak, masih selalu berhubungan walau hanya lewat chat mesenger atau video call.

Disekolahnya, Jungkook lumayan populer, dia manis dan lucu seperti kelinci dan juga cerdas, itu sebabnya banyak yang ingin dekat ataupun berpacaran dengan Jungkook. Jungkook juga suka sekali curhat padaku, katanya aku adalah pendengar dan penasehat yang baik. Aku juga senang mendengar curhatan Jungkook, tentang sekolahnya, laki-laki yang mengincarnya, guru-gurunya yang menyebalkan, dan lain-lain.

Dan akhir-akhir ini topik yang sering dibahas Jungkook adalah Park Jimin.

Dan kurasa hubungan mereka semakin lancar, terbukti dr semakin dekatnya mereka, dan post an foto yang menyatakan bahwa mereka sering bersama atau sedang jalan mungkin kencan. Dan akupun turut senang akan itu.

***

Awal perkenalanku dengan Jimin biasa-biasa saja, tak pernah bertemu, dia yang chat duluan.
Hanya basa basi ringan seperti 'hai km sahabat Jungkook?' 'ah ya mari berteman bertiga' atau 'hai kau Park Jimin ya?' dan hal hal tak penting semacam itu.

Hingga tanpa sadar, kami jadi sering saling mengirim pesan, dan itu telah menjadi kebiasaan, seolah-olah jika tak ada pesan dariku atau dari jimin, seperti ada yang kurang. Dan semua juga sudah berbeda, tak ada lagi basa basi, tak ada lagi kecanggungan, yang masih sama hanyalah masih jimin yang menghubungiku duluan
Dan aku yang masi sedikit menjaga jarak agar tak terlalu dekat.

Biar Bagaimana pun, Jimin itu milik Jungkook.

Aku tak mau mengecewakan Jungkook dan membuatnya salah paham.
Aku tak mau dia membenciku, itu sebabnya aku memberi jarak untuk hubunganku dengan Park Jimin, agar tak lebih dari sekedar teman yang sangat biasa.

Kemudian seiring berjalannya waktu, pada satu titik aku sadar, hubungan Jimin dan Jungkook mulai merenggang.
Awalnya aku pikir hanya bertengkar biasa.
Namun ternyata ini tak sebiasa itu.

Dan aku takut kalau itu karnaku.

Aku coba tanya Jimin, dia bilang bahwa dia tak mengerti cara berfikir Jungkook

Aku coba tanya Jungkook, dia bilang karna Jimin terlalu tak peka

Aku sedikit bernafas lega bukan disebabkan  karnaku. Tapi aku juga merasa tak nyaman karna dua temanku yang berpasangan ini sedang tak akur.

Dan bodohnya waktu itu aku sok sok ingin menjadi cupid demi hubungan mereka.
Min Yoongi bodoh, super dungu.

Nyatanya tak semudah itu.
Jimin yang egois dan Jungkook yang keras kepala memang sulit sekali disatukan. Aku bahkan hampir menyerah.

Tiap hari mendengar curhatan Jungkook, curhatan sedihnya Jimin, aku sadar sedikit disini, bahwa yang paling mencinta dan mengharapkan bertahannya hubungan adalah Jimin, bukan Jungkook.

Aku sudah benar-benar menyerah saat kutau mereka sepertinya akan menyiarkan aura aura gelap selama berhari-hari.
Tapi nyatanya mereka berdua kembali biasa dalam waktu kurang dari seminggu, berbaikan kah? Aku pun tak tau.

Belakangan, aku baru tau bahwa hubungan mereka kandas, dengan Jungkook yang telah memiliki kekasih baru yang juga tampan.
Sahabat Jimin dari semasa sekolah dasar
Kim Taehyung, dari daegu.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc

Cerita gak jelas, hehe.
Jangan lupa  vomment💜

Water Fountain [Minyoon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang