Ini masih tentang jimin
Jimin berkali kali memintaku menanyakan kepada jungkook perihal kebenaran hubungannya dengan kim taehyung.
Awalnya aku abaikan permintaan Jimin, lagipula aku tak mau ikut campur hubungan asmara orang lain.
Hanya saja jimin semakin merana.
Dan hatiku entah kenapa tak tega.
Akhirnya ku iyakan permintaan jimin. Kutelpon jungkook, aku sedikit berbasa-basi, karena rasanya tak sopan jika aku menanyakan perihal percintaan orang lain secara langsung meski dia sahabatku, lagipula aku tak kenal kim taehyung.
"Kenapa tiba-tiba menanyakan itu hyung?? Aku dan taehyung berteman. Hanya saja, aku nyaman dengannya, kupikir aku lebih cocok dengan taehyung. Masalah jimin, entahlah, kurasa memang lebih baik kalau kami menjaga jarak. Sekarang aku dan jimin bukanlah apa2, kita teman. Hanya teman" jungkook menjawabnya dengan tenang.
Kusampaikan kepada jimin melalui pesan. Sejauh ini aku tak pernah bertemu jimin, ataupun mendengar suara jimin.
Aku tak berekspetasi dengan reaksinya, hanya saja aku berharap jimin tak sedih lagi dan baik baik saja.
***
Nyatanya jimin dan jungkook kembali berbaikan, semuanya tak lagi sama, dengan perasaan mereka yang tak sama pula.
Jungkook yang hanya menganggap jimin teman.
Dan jimin yang masih mengharapkan jungkook kembali.Sekarang mereka akrab bertiga, jimin, jungkook taehyung. Menurutku hubungan mereka agak aneh, tapi yasudahlah kalau mereka nyaman, aku juga tak berhak ikut campur.
aku sudah mulai jarang berkomunikasi dengan jungkook. Namun masih dekat dengan jimin, malah semakin dekat.
Setiap hari obrolan kami hanya membahas hal-hal tak penting, dan tak jarang pula jimin membahas tentang jungkook, tentang jungkook yang semakin dingin padanya, semakin susah didekati, dan jungkook yang terang terangan bermesraan dengan taehyung didepan jimin.
Jimin bilang dia rela berkorban apapun demi jungkook, termasuk merelakan jungkook bahagia.
Jimin berkata bahwa dia sedih dan sakit hati.
Dan entah kenapa, aku juga merasakan hal yang sama.
Sedih dan sakit hatinya jimin turut kurasakan.Makanya sebisa mungkin aku selalu mencoba menghibur jimin. Agar mungkin dia bisa melupakan sejenak tentang kesedihannya
***
Suatu hari, jimin mengirimi pesan di kamis malam.
From: park jimin
"Sabtu minggu ada event besar dikota. Aku akan kesana bersama taehyung dan jungkook. Yoongi, aku ingin bertemu denganmu"Hah apa ini?
Tidak, tidak, bukannya aku tak mau bertemu jimin, aku malah ingin sekali bertemu dan ngobrol bersamanya.
Hanya saja aku takut, aku jelek dan tak menarik, aku insecure dengan diriku dan si jelek ini sudah mulai nyaman berteman dengan park jimin, setiap hari ngobrol, bercanda, dan lain lain. Aku tak rela jika harus kehilangan ini semua, bagaimana jika setelah bertemu, park jimin melihatku tak semenarik bayangannya, tak semanis jungkook, dan dia merasa menyesal telah mengenalku, lalu dia berkata
"Maaf yoongi sepertinya kita tak bisa terus berteman"
Hah aku sungguh tak mau.
Karena aku pernah beberapa kali mengikuti kencan buta, tapi selalu diakhiri dengan 'maaf, sepertinya kamu bukan tipeku yoon', tidak pernah menjalin tahapan lebih lanjut. Aku sadar sih, aku sendiri tidak menarik-menarik amat.But, setelah dipikir pikir
Oke. Kurasa kali ini min yoongi sudah berlebihan. Ini hanya pertemuan antar teman, bukan sebuah kencan buta, apa yang perlu dicemaskan?
Jimin juga hanya menganggap ku teman, dan aku juga tak tertarik dengan park jimin.Jadi, baiklah.
To: park jimin
"Sepertinya minggu aku kosong, bagaimana jika bertemunya minggu saja?"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc💜Sebenrnya ada yg baca cerita ini gak ya? Hahahaha
KAMU SEDANG MEMBACA
Water Fountain [Minyoon]
FanfictionJimin, bagiku kau seperti awan putih. Halus dan lembut. Namun, terkadang kau menjadi awan hitam, membuatku basah kuyup kedinginan karna hujan deras yang kau timbulkan