Aku Kevin

12 0 0
                                    

KEVIN

Hari ini pertama kalinya aku masuk di sekolah baru setelah kepindahanku yang sangat mendadak ini, masih ada rasa amarah di benakku. kenapa mama buru-buru memintaku untuk segera pindah ke indonesia, rasanya aku ingin lari dari rumah, tapi aku masih sayang kepada kedua orang tua ku jadi aku hanya mengikuti apa yang mereka perintahkan, aku satu-satunya putra dikeluarga ini, aku anak bungsu dari empat bersaudara semua saudaraku perempuan dan mereka sangat menyayangiku dan memanjakanku tapi aku sangat tidak ingin dimanjakan oleh mereka aku ingin mandiri agar apa yang akan ku hadapi kedepannya dapat aku lalui dengan usahaku sendiri apalagi ayahku sudah mengumumkan bahwa aku adalah satu-satunya pewaris yang akan mengurus bisnis papa, papa dan salah satu sahabatnya mendirika perusahaan di bidang kesehatan, perusahaan atas dasar kemanusiaan yang mereka bangun dari muda karena latar belakang papa dan sahabatnya sebagai seorang dokter membawa mereka untuk membuat perusahaan ini, sayangnya sahabatnya sekarang telah tiada sehingga semuanya papa yang mengurus, papa sangat terpukul atas kepergian sahabatnya saat itu sampai-sampai perusahaan hampir bangkrut tapi dengan dukungan dari banyak orang dia pun mencoba memperbaiki perusahaan sehingga sekarang perusahan papa jadi salah satu perusahan tersukses di indonesia bahkan Perusahaan yang berada di bidang kesehatan ini sangat maju sehingga yang mencoba untuk menjatuhkannya, aku turut senang dengan hal itu tapi aku punya beban tersendiri dengan keberhasilan papa, sebagai anak laki-laki satu-satunya di keluarga maka jika nanti papa memutuskan untuk pensiun semuanya akan ia serahkan kepadaku. Dalam benakku selalu terlintas apakah aku siap dengan ini, masuk di dunia kesehatan yang tak satu halpun aku tahu mengenai hal tersebut, sungguh naas jika aku membuat kerja keras ayahku hancur dalam sekejab karna ulahku. tapi ibu dan saudari-saudariku selalu menyemangatiku dan mempercayai semuanya padaku. Aku sangat menyayangi bidadari-bidadari di keluarga kami, aku tidak ingin mengecewakan mereka. Setelah berfikir dengan banyak hal yang harus aku pertimbangkan, aku meyakinkan diri untuk belajar tentang dunia kedokteran meskipun masih ada perasaan yang mengganjal di benakku.

"Vin?" Suara mama yang begitu lembut seketika membangunkanku dari mimpi indah

"Iya mah" jawabku tanpa berfikir panjang aku sudah tahu apa yang harus aku lakukan yaitu bergegas mandi dan bersiap ke sekolah

Ruang makan

"Udah siap masuk sekolah baru kan Vin?" Tanya Saudari keduaku yang memecahkan keheningan di ruangan makan ini. Namanya Natasya umurnya terpaut 6 tahun denganku, namun dia sangat menyayangiku dari ketiga saudariku dia orang yang selalu memperhatikanku dan mengertiku seperti mama, sayangnya setelah kepindahan keluarga kami dia memilih untuk menetap di Nederland untuk melanjutkan sekolahnya. Kebetulan kuliahnya masih libur jadi dia membatu kami untuk pindahan ke indonesia.

"Siap nggak siap kak" jawabku dengan senyum tipis.

"Belajar yang rajin yah, kalo libur nanti main ke tempat kakak" dengan nada yang halus dan senyum yang menawan.

"SIAP KAK!" jawabku dengan semangat.

"Vin udah hampir jam 6.30 buruan berangkat nanti telat loh" tegur mamaku.

"Iya ma" Jawabku. Dengan segera menghabiskan sarapanku kemudian berpamitan dengan semua orang yang ada di ruangan itu.

Hari ini aku di antar oleh mang trisno. Dia sudah bekerja di keluarga kami sebelum kami pindah ke Neterland yang kemudian ketika kami pindah dia yang menjaga rumah kami yang di indo hingga kini. Dia sangat baik sehingga menjadi salah satu orang kepercayaan ayah.

"Ayo Den, nanti kesiangan" ujar mang trisno.

"Tenang mang kan baru setengah 7, lagian kelas di mulai kan 8.30"

LOT (Love Of Triangle)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang