"karena bersama orang-orang spesial ini, aku kuat."
-flashback-
kali ini jeje bersama adik dan kakaknya menunggu di rumah sakit. sambil mereka mengobrol di ruang tunggu ketika ibu mereka yang sakit menerima banyak tamu. walaupun kondisinya sekarang sudah tidak stabil dan tidak sekuat dulu, ibu mereka masih bisa tersenyum dan menunjukkan kondisi seperti tidak sakit.
ayah mereka sedang berjuang mencari darah untuk membantu penyembuhan. karena dokter bilang, beliau harus segera mendapatkan tranfusi. tapi mereka hanya bisa berdoa saja.
"theo, jean, diandra, dicari mama tuh," panggil salah satu sahabat ibunya yang tadi ada di dalam.
ketiga anak yang sudah menjadi remaja ini kembali masuk. sengaja theo ambil cuti kuliahnya sementara atas permintaan ayahnya dan kedua adiknya yang masih liburan. tadinya ketika kemoterapi yang ini berhasil, ibu mereka sudah bisa kembali seperti sedia kala.
"ma, yang sabar ya. papa pasti dateng bawa yang terbaik," kata jeje dengan senyum cerahnya. dia tidak mau menunjukan kesedihannya melihat keadaan ibunya yang sudah semakin parah.
ibunya hanya mengangguk semampunya. kemudian berusaha untuk tidur.
"ma, adek mau minta maaf ya, adek suka ngeselin. nyusahin abang sama kakak, kadang suka bandel," kata diandra polos.
"akhir-akhir ini juga, jeje males belajar, makanya banyak nilai jelek, maaf ya ma"
"abang juga, suka gangguin adek-adek, abisnya mereka ngeselin sih ma, tapi janji deh, kita gak akan bertengkar lagi, apalagi sampe abang kabur karena marah sama papa dan mama," theo menutup percakapan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Greatest 96
Fanfictionkisah bocah-bocah SMA yang gak ada warasnya. lower case, harsh words, delusi belaka, crackships!