***
" Jungkook! Ambilkan susu bubuk dan tepung di gudang! ", terdengar suara pria paruh baya berseru dari dalam toko bakery-nya. Sang puteri yang sedang bermain-main dengan temannya lantas menyahut dengan suara yang tak kalah menggema
.
" Iya, appa! "
Ia pergi ke rumah kecil yang terbuat dari kayu dimana menjadi gudang untuk penyimpanan bahan-bahan untuk membuat roti. Ia mengambil satu pack tepung dan satu pack susu bubuk dari rak.
Namun ketika dia melangkah keluar dari ruangan tersebut, sebuah bubuk putih jatuh diatas kepalanya. Menghujaninya seperti jatuh dari langit. Jungkook menunduk dan memejamkan mata, mencegah bubuk halus itu masuk ke matanya.
" Taehyung! "
" Selamat ulang tahun!! "
Taehyung, gadis cantik yang bekerja di toko roti milik ayah Jungkook sekaligus tetangga sebelah rumahnya berseru dengan senangnya. Beserta Jimin, ayah dan ibu Jungkook yang ada dibelakangnya dengan topi kerucut khas ulang tahun diatas kepala mereka.
Jungkook yang tadi ingin memarahi Taehyung karena cara bercandanya yang tidak lucu kini terbungkam.
" S'lamat ulang tahun~ s'lamat ulang tahun~ s'lamat ulang tahun Jungkook~ s'lamat ulang tahun.. "
Mereka bertepuk tangan diakhir nyanyian. Ayah Jungkook yang memegang kue lalu menyodorkan pada Jungkook. Jungkook pun meniup lilin setelah membuat permohonan. Dua teman satu kerjaan Jungkook, Jimin dan Taehyung mengecup pipi Jungkook. Taehyung mengecup pipi kiri sedangkan Jimin mengecup pipi kanan Jungkook.
" Woahh.. aku senang sekali.. Terima kasih ya semuanya.. ", ucap Jungkook dengan mata berkaca-kaca.
" Semoga kau bisa mendapatkan keberuntungan hari ini," ucap sang ayah. Pria ini sangat suka dengan kata 'keberuntungan', dia selalu mengucapkannya hampir setiap hari, karena menurutnya, ucapan adalah awal dari masa depanmu.
" Jungkook, selamat ya, nak. Kau sudah tujuh belas tahun,"
" Iya, eomma. Terima kasih eomma sudah membesarkanku," ucap Jungkook lalu memeluk sang ibu.
" Baiklah. Appa akan ke dalam dulu. Hari ini kita punya pesanan yang cukup banyak. Appa harus mengantarkannya sebelum jam makan siang,"
" Baik, appa,". Sang ayah menyerahkan kue untuk dipegang Jimin.
" Eomma juga mau membantu ayahmu dulu. Jimin, tolong bantu ajumma memisahkan kuning telur ya,"
" Baik, ajumma," ujar Jimin.
" Nah, kalian. Tolong bersihkan kekacauan ini. Sebentar lagi kita akan buka, mengerti? "
" Siap, ajumma," sahut Taehyung sambil menunjukkan hormat disamping kepalanya. Ibu Jungkook kemudian pergi, menyusul Jimin yang sudah mendahuluinya.
Jungkook mencebikkan bibir. " Singkat sekali, padahal ulang tahunku kan hanya setahun sekali, tadinya aku berharap kita satu harian tidak usah bekerja," ujarnya dengan nada pelan. Takut ibu dan ayahnya mendengar.
Sebenarnya Jungkook tidak terlalu merasa kecewa, karena dengan orangtuanya yang sudah mengingat ulang tahunnya saja dia sudah senang. Padahal kalau dipikir-pikir, biasanya orangtua lain seusia orangtua Jungkook sudah jarang mengingat ulang tahun anak mereka. Apa mungkin karena Jungkook anak tunggal?
" Kau bersyukur karena mereka masih mengingat ulang tahunmu," ujar Taehyung. Jungkook melirik Taehyung dan tersenyum. " Sekarang ayo kita lanjutkan,"
" Melanjutkan apa? "
Taehyung menciduk tepung yang bertabur menumpuk ditanah. " Ayo perang tepung! " Lalu melemparnya pada Jungkook dan melarikan diri.
" Taehyung! Kim Taehyung! ", Jungkook menjerit ketika Taehyung melemparkan setumpuk tepung ditangannya dan mengenai baju Jungkook. Taehyung berlari sampai ke halaman depan toko roti.
" Apa kau gila? Kau ingin dimarahi eomma-ku ya? Kita disuruh membersihkan tepung yang berserakan dibelakang. Ide melempar tepung pasti idemu, jadi kau yang harus bersihkan! Kalau tidak aku akan mengadu pada eomma-ku! Biar gajimu dipotong separuh,"
" Bilang saja kau tidak berani. Ayo balas aku! ", seru Taehyung lalu melemparkan tepung pada Jungkook lagi. Jungkook yang kesalpun mengetatkan bibirnya, lalu pergi ke gudang untuk meraup tepung dari dalam karung besar dengan kedua tangannya. Ia menghampiri Taehyung lagi dan melemparkan tepung dalam genggamannya.
Taehyung yang tertawa -karena ia suka melihat Jungkook kesal- merunduk sehingga lemparan Jungkook tidak mengenainya. Taehyung hanya merasakan taburan halus yang mendarat di punggungnya.
***
Taehyung tertawa. Tapi tidak dengan Jungkook. Gadis imut itu terpaku. Matanya mendadak terasa kaku untuk dikedipkan. Nafasnya tercekat dan dengan susah payah Jungkook menelan ludahnya.
Taehyung melunturkan tawanya melihat ekspresi Jungkook. Ia yang penasaranpun lantas menoleh ke belakang, mengikuti arah pandang Jungkook.
Taehyung membelalakkan matanya dengan mulut tercengang. Reflek jemari Taehyung terangkat untuk menutup mulutnya. Ekspresinya tak kalah terkesiap dengan Jungkook.
Pria itu menyentuh wajahnya setelah cukup lama mematung. Ia lalu menatap jemari tangannya yang sekarang kotor akibat bubuk putih yang ia seka dari dahinya.
Bukannya meminta maaf, Taehyung dan Jungkook malah kompak menatap pria berseragam itu dalam kebisuan. Pria itu kemudian mengambil sapu tangan dari saku celana dan mengelap wajahnya.
" Apa wajahku sudah bersih? ", tanyanya pada Taehyung. Taehyung mengangguk dengan tegang. Ia lalu melangkah ke arah Jungkook yang wajahnya masih semrawutan karena bubuk tepung yang dilempar ke arahnya. Ia meraih tangan Jungkook dan meletakkan sapu tangannya diatas telapak tangan Jungkook yang terbuka. " Simpan. Semoga bisa jadi kenang-kenangan," lalu pergi memasuki toko roti Jungkook. Meninggalkan Jungkook yang terpaku bingung.
Ff pertjobaan
Lanjoedh tydack yaww🤔
KAMU SEDANG MEMBACA
BOYS BEFORE FLAVOR🍞[JinKook]
Teen FictionBerawal dari tepung, Seokjin menemukan cinta sejatinya..🍞 ㅡ BTS SWITCHGENDER FANFICTION JINKOOK PAIR ㅡ Kim Seok Jin Jeon Jung Kook 92L × 97L Visual x Maknae JinKook 김석진 × 전정국 진국 WARNING! Jin (seme)♂ Jungkook (uke, tapi disini girl)♀ Sebenernya lebi...