RAINSFAMS

bagian 1

R. A. I. N. S. F. A. M. S

Sebuah nama yang tak tau dari mana asalnya tetapi tiba - tiba sudah melekat dalam diri kami. Ya mungkin saja ini adalah cara bagaimana kami mengartikan bahwa persahabatan adalah suatu hal yang tak bisa disepelekan begitu saja. Sahabat adalah orang yang setiap hari nya menyemangati kita, memberikan masukan baik dan mendukung atas keputusan yang kita ambil. Sahabat juga orang yang mau mendengarkan setiap kisah sedih ataupun senangnya hidup. Sahabat juga bisa mengerti dengan sendirinya tanpa harus di beri tahu.
Ini kisah kami bersembilan yang ketika itu masih SMA. Masih sangat cupu dan polos. Masih belum mengenal teman dan lawan.

7 tahun yang lalu ...

          Saat itu pertama kalinya aku masuk sekolah. Dibaluti seragam putih abu - abu, kerudung putih, dan sepatu hitam. aku berjalan ke arah keramaian. Banyak wajah baru yang tak ku kenali. Mereka saling sapa satu sama lain. Memperkenalkan diri mereka masing masing diiringi dengan cerita ini itu yang kemudian berujung dengan curhat masalah pribadi.
Memang itu yang seharusnya aku lakukan juga agar cepat mendapatkan teman baru. Tapi sayang nya aku tidak tau harus menyapa siapa dan bagaimana cara menyapa mereka.

" Ahhh .. ini menyulitkan ku. Kenapa harus aku ?? Kenapa gak mereka saja yang lebih dulu menyapaku. " Gumam ku dalam hati

Beberapa saat setelah letih menatap mereka yang tengah asik dengan kawan barunya. Aku tersadar dari Lamunan yang baru dibangun karena panggilan seseorang yang suaranya tak asing ku dengar. Benar saja, dia Tika temen rumah sita yang juga teman sekolah ku. Akhirnya yang aku tunggu datang juga. Sedari tadi aku memang menunggu Tika. Karena sita dan Tika lah aku bisa masuk sekolah ini.

Tika membawaku ke ruang yang entah apa fungsi nya itu, cukup besar dan banyak sekali orang. Dari kejauhan aku melihat sita yang melambaikan tangannya pada ku dan Tika. Mengisyaratkan bahwa aku dan Tika sudah mendapat tempat duduk. Aku dan Tika kemudian berjalan menghampiri sita yang telah menunggu cukup lama, tak hanya Tika disitu juga ada Frenda dan Icha yang juga sahabat sita. Mereka begitu baik dan kompak dalam setiap ada masalah. STIF begitulah penyebutan untuk mereka.

                                ###

          Hari ini adalah penentuan kelas sekaligus terakhir kami merasakan MOS. Aku harap aku bisa sekelas dengan STIF, karna saat ini teman ku hanya mereka. Kenyataan berbanding terbalik dengan harapan. STIF pecah menjadi dua, sita dan tika mendapat kelas favorite sementara Icha dan Frenda di kelas biasa sama seperti ku. Aku tau pada akhirnya Icha dan Frenda akan duduk sebangku hingga akhirnya aku bertemu dengan Venna ( ketua kelas kami ).
Venna anak yang cukup cantik dan alim, mungkin aku akan lebih nyaman duduk sebangku dengan dia. aku mulai membiasakan diri untuk berkenalan dengan teman lainnya. Untuk menambah teman sekaligus jika ada tugas kelompok aku tak kesusahan mencari teman. Aku tak ingin masa suramku ketika SMP terulang kembali. Setia pada satu teman namun nyata nya teman itulah yang mengkhianati ku, menjauhi ku, sampai aku benar benar kesepian. Saat aku terpuruk sekalipun dia tak pernah menoleh padaku. Dia hanya asyik dengan teman - teman baru nya yang populer tanpa memperdulikan ku. Dia juga menghancurkan kepercayaan ku terhadap indahnya persahabatan.

Aku juga tak ingin mengingat masa itu. Yang aku pikirkan saat ini bagaimana aku tak akan kehabisan teman. Setidaknya sampai aku menyelesaikan sekolah ku.

Kringggg ....

      Jam pertama akan segera dimulai, aku sudah mengenal teman sebangku ku. Anak nya cukup asyik, dia juga memperkenalkan ku pada teman yang dia baru kenal juga. Namanya Sherly dan atina. Bertambah 2 lagi teman ku. Meskipun belum dekat tapi kelihatannya mereka cukup baik. Aku menoleh melihat Frenda yang kala itu sedang berkenalan dengan teman belakangnya. Aku sangat berharap Frenda tak kan melupakan ku ketika dia punya teman baru. Aku hanya tersenyum melihat Frenda. Dan Frenda juga membalas senyuman ku.