🍁🍁🍁Tenggtenggtengggtenggg
"Alhamdulillah ya Allah."
"Kantin ayam kambing."
"Hhhhhh akhirnya istirahat juga."
"Eh tunggu gua kemasin buku bentar."
Gabellyn memeperhatikan kelas baru nya yang penghuninya satu persatu berjalan keluar kelas. Ia melihat keluar jendela, karna tempat duduknya berdekatan dengan jendela. Tatapannya mengarah ke lapangan basket.
Setelah puas memandang keluar, Gabe menoleh kesamping kirinya. Namun dia dikejutkan oleh wajah perempuan yang duduk sambil menatap dirinya. Bahkan jarak duduknya sangat dekat dengannya.
"Hehehe kaget yaa hihi."
Gabe merespon dengan dengan tersenyum sekilas.
"Eh iya kita belum kenalan, gue Andin." Ucapnya tersenyum sambil mengulurkan tangan.
"Gabellyn, panggil aja Gabe." Jawab Gabe sambil berjabat tangan.
"Lu liatin apa, serius amat, sampe gue duduk disini aja lu kagak sadar. Liatin apaan sih?" Ujar Andin kepo lalu mengecek keluar jendela
"Bukan apa-apa." Jawab Gabe sambil berdiri. "Permisi gue mau lewat."
"Oh iyaa sorry sorry" ucap Andin sambil menyingkir.
Gabe berjalan keluar melewati Ilma yang masih mencatat. Karna kebetulan meja Gabe terletak pas dibelakang tempat duduk Ilma dan Andin.
Dan si kepo Andin pun mulai bersuara.
"Il kantin yok, laper nih. Udah kali ngerangkumnya, lagian pelajaran bu Rokh juga masih dua hari lagi."
"Iya iyaa, sabar kali din, nanggung nih dikit lagi kelar."
"Hhh ntar keburu jam istirahatnya abis, udah ayok buruan." Ucap Andin sambil menarik tangan Ilma.
"Ehhhh buku guee."
🍁🍁🍁
Gabellyn berjalan menuju kantin. Saat dikoridor banyak murid berlalu lalang, wajar saja karna sudah jam nya istirahat. Tidak jarang banyak yang menatap Gabe penasaran, namanya juga murid baru haha.
Untuk mempersingkat waktu, Gabe memutuskan berjalan melewati lapangan basket.
Tapi saat dipertengahan jalan tiba-tiba sebuah benda oren melayang kearah nya.
Duakkkk!
Gubrakk!
Gabellyn yang terkena sasaran bola oren di kepalanya langsung jatuh pingsan.
"Mampus anak orang pingsan."
"Hayoloh tanggung jawab."
"Gua kagak ikutan."
"Mati lu bar."
KAMU SEDANG MEMBACA
Gabellyn
Teen Fiction'Aku jatuh cinta bukan karena kesendirianku. Tapi karena pilihanku untuk melanjutkan hidupku bersamamu.' ~ Bara 'Bahkan setelah kita berpisah, aku bukan hanya benci kamu, tapi aku benci banyak hal, aku benci banyak lagu, aku benci banyak tempat, aku...