Part 3

16 3 0
                                    

Hello..... We are back
Enjoy~~

























San Fransisco, USA
8.00 p.m 

Laurreine sangat lelah, ia ingin appa dan eomma nya disini. Laurreine sangat takut, ia tidak pernah merasa sesedih ini. Ia mulai berfikir selama ini ia terlalu acuh terhadap orang disekitarnya termasuk nenek.

Laurreine menyesal karena terlalu acuh dengannya, rasanya ia ingin memperbaiki perilakunya. Sudah hampir seharian nenek belum bangun semenjak kejadian pagi tadi.

Laurreine hanya bisa memandangi dari luar ruangan tempat nenek nya di rawat, ia merasa bersalah pada neneknya. Ia belum berani masuk untuk melihat keadaan sang nenek.
Lelah berdiri memandangi nenek dari jendela, Laurreine duduk di bangku yang terdapat tepat di depan ruangan sang nenek.

Laurreine memejamkan matanya, ia ingin meluapkan rasa kesedihannya namun ia tak tau kepada siapa ia bisa melakukannya. Terhitung 5 menit Laurreine memejamkan matanya.

Tring~Tring~Tring~~

Tangan cantik nya merogoh kantong mantel hitam nya.

"Yea...this is Laurreine". Jawabnya lemas dan malas saat mengangkat telfon.

"Ne...arrayo, Gwaenchana?".
Suara yang sangat lembut terdengar disebrang telfon.
Laurreine bingung, ia tidak memiliki teman perempuan yang berkebangsaan Korea disini. Ia sebentar melihat nama sang penelepon namun hanya nomor saya yang tertera tidak ada nama.

"Who are you?". Tanya Laurreine bingung.
"Yeodongsaengieyo (ini adik mu)". Jawabnya yang ternyata dia adalah Lorreine adik Laurreine.

"Jinjja? Ada apa kau menelfon ku?".
" Aku tau kau sedang takut saat ini, jadi aku menelfon. Mian jika selama ini aku jarang menelfon mu. Aku juga jarang mengunjungimu-" .Ucapan Lorreine terpotong oleh sang Kaka.
"Ne.. naneun  Gwaenchana". Laurreine.

"Haha... Baguslah kalu begitu, oh ya...appa dan eomma sudah berangkat ke San Fransisco untuk menyusul mu. Mungkin mereka sedang di pesawat jadi belum bisa menelfon mu. Kau tunggu eomma saja, ok..". Jelas Lorreine panjang lebar.

"Hanya appa dan eomma? Kau?". Tanya Laurreine.
"Aku tidak yakin, tapi-". Lagi-lagi ucapan Lorreine terpotong.
"Yaa...arra kau tidak akan ikut, Sudah aku ingin istirahat".

Ttutt-
Laurreine mematikan sambungan sepihak. Ada rasa senang saat tau kembaranya menelfon untuk pertama kalinya, namun ada rasa kesal saat ia tau ternyata kembaranya  tidak ikut kesini bersama orang tua nya.

Karna sebenarnya ia juga ingin tau bagaimana kembaranya, apakah benar benar sama persis dengan nya Bagaimana cara membedakan dengan kembarannya. Tak lama ia berdiam diri, Anna yang yang telah lama berdiri disamping Laurreine pun menyentuh lembut bahu gadis ini.

"Little, ku kira kau sudah pulang, kau pulanglah besok kau akan sekolah". Perintah Anna
"Tidak, aku tidak sekolah". Jawab Laurreine mutlak.

"Jika tidak sekolah masuklah dan istirahat didalam, kau pasti lelah.. Ayo masuk". Ajak Anna seakan tau ia memang sangat lelah.

Laurreine memasuki ruangan sang nenek dan terpaku melihat keadaan nenek yang sedang terpejam. Ia tak tega melihat sang nenek terbaring lemah seperti ini.

Setelah memandangi sang nenek Laurreine pun duduk di sofa dan tanpa sadar ia terlelap dalam tidurnya.





Gangnam, South Korean.
8.00 a.m

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 18, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ryu TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang