Taeyeon POV
Lima hari kemudian setelah kejadian gila itu, Tiffany kembali lagi menemuiku. Lagi-lagi dia datang sebagai pasien terakhirku. Entah mengapa semua serba kebetulan seperti ini. Kali ini ia mengenakan blouse berkancing yang juga ketat. Dia tidak menggunakan kaos ketat seperti kunjungannya yang lalu. Tonjolan dadanya terlihat sempurna bentuknya. Rok mininya juga masih setia dia gunakan.
“Bagaimana? Apa sudah sehat?” tanyaku kepada Tiffany.
“Sudah. Kalau untuk menelan sesuatu sudah tidak sakit lagi.”
“Perut anda apa masih sakit?”
“Syukurlah sudah tidak sakit juga.”
“Lalu ada kenapa anda kemari lagi? Apa ada keluhan?” aku sedikit merasakan firasat buruk kali ini.
“Eeee… Itu… Ini masalah tentang kekhawatiran saya sebelumnya.”
Sudah aku duga. Ini pasti tentang perasaannya yang menderita kanker payudara. “Apa sudah diperiksa dirumah?”
“Sudah. Hanya saja…” Tiffany menggantungkan kalimatnya.
“Hanya apa?” aku sangat tidak suka saat melihatnya bersikap malu-malu seperti ini. Hal ini membuatnya terlihat sangat imut.
“Saya tidak yakin apa itu benjolan atau bukan…”
“Tapi terasa ada benjolan? Walaupun itu terasa kecil?” aiiisshh seharusnya aku tidak bertanya lebih lanjut. Tapi mau bagaimana lagi? Ini sudah termasuk tugasku.
“Sepertinya ada, tapi kecil. Tapi saya juga tidak yakin. Saya kan bukan ahlinya.”
Mendadak aku berdebar-debar. Apa maksudnya dia memintaku untuk memeriksanya? Ah, sial!
“Maaf… Apa bisa… Mmmmm… Saya ingin lebih yakin lagi.” ujar Tiffany sambil menundukkan kepalanya.
“Maksud anda, anda ingin saya yang memeriksanya?” akhirnya aku menanyakan hal ini secara langsung. Oh my….
“Eh, iya.” kata Tiffany sambil tersenyum malu-malu. Wajahnya memerah. Senyum manisnya benar-benar membuatku melayang.
“Baiklah, kalau anda yang meminta.” aku benar-benar berdebar sekarang.
Entah mengapa aku tidak bisa menolak permintaannya. Sebentar lagi aku akan merabai buah dada nyonya muda ini yang bulat, padat, putih dan mulus! Sial aku benar-benar pervert sekali
Tanpa aku suruh, Tiffany langsung menuju meja periksa. Dia duduk, mengangkat kakinya, dan langsung berbaring. Jantungku rasanya mau copot saat aku melihat dia mengangkat kakinya.Sekilas aku melihat celana dalamnya yang berwarna hitam.
Ah, paha itu lagi. Ini benar-benar membuatku nervous. Oh, my buddy sekarang mengeras! Baru kali ini aku benar-benar merasa terangsang saat menangani pasienku.“Silakan dibuka kancing bajunya.” kataku sambil membenarkan posisiku.
Tiffany membuka kancing bajunya. Oh, tidak!!! Seluruh kancing bajunya dia buka! Kembali aku menikmati pemandangan seperti yang lalu. Perut dan dadanya yang tertutup bra kembali aku lihat. Kali ini warnanya hitam, sungguh kontras dengan warna putih kulitnya.“Dada yang kanan ya?” tanyaku memastikan. Sial tanganku bergetar hebat sekarang.
“Iya.”
Sekuat tenaga aku menahan diriku. Perlahan aku menurunkan branya hingga berada dibawah dadanya. Ujung jariku saja gemetaran hebat sekarang. Bagaimana tidak? Membuka bra milik yeoja cantik ini seperti aku sedang melakukan proses fore-play saja
“Maaf.” kataku sambil mulai mengurut.Karena bra miliknya yang tidak terbuka secara sempurna, aku hanya menyelipkan tanganku. Wow! bukan main padatnya dada Tiffany!
Aku mengurut dadanya dengan gerakan berputar.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Lost My Control
RomanceNamaku Kim Taeyeon. Aku adalah seorang dokter umum disalah satu rumah sakit di Korea. Bisa dibilang karirku sebagai seorang dokter belum begitu lama. Tapi aku sudah mempunyai banyak pasien tetap. Kebanyakan adalah yeoja. Yah, itu mungkin karena waja...